Seorang berkata kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz rhm: “Berikanlah wasiat kepadaku. Maka beliau berkata: “Aku berwasiat kepadamu agar engkau bertakwa kepada Allah swt, tidak ada yang diterima selain takwa, tidak ada yang dirahmati kecuali orang-orang yang bertakwa, dan tidak ada yang diberi pahala kecuali atas dasar ketakwaan. Sesungguhnya orang yang memberikan nasehat tentang takwa banyak sekali, sedangkan orang yang mengamalkannya sedikit sekali.”
Beliau rhm berkata di dalam khutbahnya: “Amma ba’du sesungguhnya yang ada di tangan kalian adalah harta orang-orang yang telah punah. Orang-orang yang tersisa saat ini akan meninggalkannya seperti orang orang yang terdahulu. Bukankah kalian melihat bahwa setiap siang dan malam kalian mengantar jenazah kepada Allah SWT. Kalian meletakkannya di dalam belahan bumi tanpa alas dan bantal. Ia telah melepaskan segala urusan dunia dan berpisah dengan orang-orang yang dicintainya.
la ditempatkan di dalam tanah akan menghadapi perhitungan. Ia fakir kepada amal yang akan ia haturkan dan tidak butuh kepada yang ia tinggalkan. Demi Allah aku mengatakan hal ini pada kalian dan aku tak mengenali seorang manusia pun seperti pengenalanku terhadap diriku. Lalu beliau mengusapkan ujung bajunya pada kedua matanya sambil menangis. Ini adalah khutbah beliau yang terakhir.
al-Imam Hasan al-Bashri rhm berkata: “Sesungguhnya orang yang beriman benar-benar mengamati dirinya. Ia memperhitungkan dirinya karena Allah SWT. Sesungguhnya ringannya perhitungan di hari pembalasan kelak, bagi kaum yang memperhitungkan dirinya di dunia. Dan diperberatnya perhitungan di hari pembalasan kelak, bagi kaum yang memegang tanggung jawab ini tanpa pernah membuat perhitungan. Orang yang beriman jika dikejutkan oleh sesuatu (duniawi) yang membuatnya takjub.”
Maka ia berkata: “Demi Allah sesungguhnya aku mencintaimu dan aku membutuhkanmu, tetapi tak ada sarana untuk mencapaimu. Jauh sekali, ada penghalang antara aku dan dirimu. Hingga ketika ada yang terlepas darinya (ketakjuban terhadap dunia), ia kembali kepada dirinya dan berkata: Aku tidak menginginkan ini, aku tak butuh ini, demi Allah aku tak akan mengulangi hal semacam ini.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad