Aku menyadari bahwa pertanyaan untuk berbagai kepentingan dan kesulitan, sekaligus juga untuk menambah ilmu serta wawasan merupaan kebiasaan orang-orang pilihan. Dengan kata lain pertanyaan akan menjadi sesuatu yang wajib ketika pertanyaan itu berhubungan dengan pengetahuan yang wajib. Dan hal itu akan menjadi keutamaan untuk pengetahuan yang memberikan keutamaan.
Pertanyaan merupakan kunci untuk mengetahui apa-apa yang ada dalam dada dan hati dari berbagai ilmu pengetahuan serta rahasia alam ghaib. Seseorang tidak akan masuk kedalam rumah kemudian mengambil barang dan perhiasan, kecuali dengan menggunakan sebuah kunci.
Demikian halnya sebuah pengetahuan dengan seseorang, ia tidak akan mendapat memperoleh ilmu dan pengetahuan dari para ulama dana kaum ‘arifin, kecuali dengan bertanya.
untuk mendapatkan sebuah pengetahuan. Tentunya yang diiringi dengan kejujuran, antusiasme dan adab yang baik. Syari’at sendiri merncrintahkan untuk bertanya, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah firman:
فَسْئَلِ الَّذِيْنَ يَقْرَءُونَ الكِتَبَ مِنْ قَبْلِكَ
Artinya: “Bertanyalah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum dirimu.” (Qs. Yunus ayat: 94)
Dalam ayat lain, Allah swt berfirman:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: “Maka bertanyalah kalian kepada yang mengerti, jika kalian tidak mengetahui dengan berbagai penjelasan dan keterangan.” (Qs. an-Nahl ayat: 43).
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
حُسْنُ السُّؤَالِ نِسْفُ الْعِلْمِ
Artinya: “Pertanyaan yang baik adalah setengah dari ilmu pengetahuan.”
Inilah Jawabku Karya Al Allamah AlHabib Abdullah bin Alawi AlHaddad