Shalawat dan salam Allah swt atasnya (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam) dan semoga Allah swt menambahkan kepada beliau kemuliaan dan kemurahan. Juga memberikan rezeki kepada kami berupa kesempurnaan dalam mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dan kebaikan dalam meneladaninya. Seperti yang diwahyukan oleh Allah swt:
لقد كان لكم في رسول اللّه أسوة حسنة لمن كان يرجو اللّه وليوم الاخر وذكر اللّه كثيرا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” (QS. al-Ahzab ayat: 21)
Telah nyata dan gamblang apa yang kami jelaskan, yaitu tidak adanya alasan dan izin bagi para ulama agama untuk meninggalkan dakwah di jalan Allah swt dan memberikan nasehat bagi kaum muslimin, serta mengenalkan kepada mereka akan kewajiban taat kepada Allah swt dan menjauhi perbuatan maksiat kepada-Nya. Tidak adanya alasan dan dalih bagi orang-orang bodoh untuk tidak menerima ajakan para ulama, dan menyambut panggilan mereka, serta belajar kepada mereka. Bahkan merupakan kewajiban bagi mereka untuk mencari dan bersunguh-sungguh untuk mendapatkan semua itu, serta mendahulukannya dari segala kesibukan dan kepentingan-kepentingan mata pencaharian mereka. Kalau mereka meninggalkan perbuatan mencari ilmu dan usaha untuk mendapatkannya, maka tidak ada jalan lain bagi para ulama agama dan pendakwah kepada jalan Allah Tuhan semesta alam untuk berdiam diri seperti halnya mereka berdiam diri atau meninggalkan seperti mereka meninggalkan. Sehingga mereka sama-sama dalam meninggalkan, meremehkan dan menyepelekan hak-hak Allah Yang Maha Besar dan Maha Tinggi.
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad