Hingga telah diberitakan bahwa seseorang di antara mereka ada yang hatinya seperti hati Nabi Allah Ibrahim kekasih Allah swt dan seperti nabi-nabi yang lain serta malaikat-malaikat. Berita ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dalam bab ini. Di dalam sebuah hadits disebutkan:
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّ هُم مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللّٰهِ وَهُمْ كَذَلِكَ
Artinya: “Sekelompok orang dari umatku terus menerus memperjuangkan kebenaran. Tidak akan mengganggu mereka orang-orang yang menelantarkan mereka hingga tiba ketetapan Allah dan mereka tetap berbuat demikian” (HR. Muslim, Tirmidzi dan ad-Darimi.)
Juga hadits yang berkaitan dengan ini disebutkan: “Anak Maryam (Isa) akan mendapati sekelompok orang dari umatku, seperti hawan 10-nya.”
Lalu juga pada do’a Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ra: “Ya Allah janganlah Engkau kosongkan bumi dari orang-orang yang mendirikan syariat-Mu dengan bukti-bukti, baik secara nyata lagi masyhur atau tersembunyi lagi dikalahkan.” Hingga akhir do’a yang diriwayatkan dari beliau.
Semua yang kami sebutkan dan yang tidak kami sebutkan yang maknanya menunjukkan bahwa dalam umat ini akan terus menerus muncul orang-orang yang menyeru kepada Allah swt dan jalan-Nya, menegakkan agama-Nya, menjaga perintah-Nya di setiap zaman dan tempat. Walaupun zaman telah rusak, kebatilan telah menguasai, orang-orang yang durhaka dan zalim telah nampak, tetaplah agama ini kokoh dengan kekuatan Allah swt dan nampak nyata karena kehendak Allah swt. Sebagaimana tertera didalam firman-Nya swt:
هُوَ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
Artinya: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci” (Qs. ash-Shaff ayat: 9.)
Lalu tidak ada alasan bagi seorang yang bodoh untuk tidak mencari ilmu yang diwajibkan Allah swt kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Menuntut ilmu diwajibkan atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majjah, Baihaqi dan Ibnu ‘Abdi Barr.)
Dan tidak ada alasan bagi seorang yang berilmu untuk tidak mengajarkan ilmu yang diberikan Allah swt kepadanya dan diwajibkan untuk mengajarkannya. Baik kewajiban itu tergolong fardhu ‘ain atau fardhu kifayah.
Sedangkan ilmu yang jika diajarkan dan disebarkan akan bermanfaat untuk kalangan khusus dan umum adalah ilmu yang mengajak dari dunia menuju akhirat, dari maksiat menuju ketaatan dan dari kelalaian menuju kesadaran. Penyampaian ilmu itu hendaknya dibarengi dengan nasehat dan peringatan, hal-hal yang menjadikan tunduk dan berhati-hati, penjelasan mengenai kabar gembira dan ancaman, pahala yang disediakan Allah swt bagi orang-orang yang beramal taat dan berbuat kebajikan, macam-macam hukuman yang disediakan Allah swt bagi orang-orang yang berbuat kebajikan dan bermaksiat, sesuai dengan apa yang dijelaskan dan diterangkan oleh Allah swt di dalam ayat-ayat al-Qur’an dan dengan lisan Rasul-Nya yang diutus dengan petunjuk dan penjelasan. Dengan hal-hal seperti ini hati menjadi lunak dan takut. Nafsu menjadi rapuh dan tunduk. Allah swt berfirman:
فَلَوْ لَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوْا فِي الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوْا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ
Artinya: “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, agar mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Qs. at-Taubah ayat: 122.)
Di dalam hadits yang diriwayatkan dari Handzalah ra disebutkan bahwa beliau berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam: “Ya Rasulullah, jika kami bersamamu, lalu engkau mengingatkan kami tentang surga dan neraka, seakan-akan kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri, yang menjadikan kami waspada dengan semua itu.”
Engkau akan melihat bahwa kitab Allah swt dan sunnah Rasul-Nya berisi ajakan dan ancaman, kabar gembira dan peringatan di antara ayat-ayat dan hadits serta penjabaran dan penjelasan akan hukum-hukum syariat.
———
10 Orang-orang dari umat Nabi Isa as sebagai pengikut-pengikut setianya di zamannya
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad