Bagi orang-orang yang berdakwah untuk menyeru kepada Allah swt serta orang-orang yang memahami agama-Nya hendaknya berada dalam puncak rahmat dan belas kasih terhadap para muslimin. Memiliki kesungguhan dan kemauan dalam memberikan penjelasan dan petunjuk kepada mereka serta mengajak mereka kepada hal-hal yang menyebabkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mencapai kesabaran dan kesanggupan tertinggi, dada yang lapang, lemah lembut, rendah hati dan interaksi yang baik.
Allah swt berfirman kepada Rasul-Nya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam:
واخفض جناحك للمؤمنين
Artinya: “Dan berendahdirilah engkau terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hijr ayat: 88)
فبما رحمة من اللّه لنت لهم ولو كنت فظّا غليظ القلب لانفضّوا من حولك
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. al-Imran ayat: 159.)
Jika memerlukan suatu kekerasan dan kekasaran kepada mereka yang tidak akan menjadi baik kecuali dengan perbuatan ini, maka hendaknya perbuatan itu sekedar di sisi lahiriahnya saja dan tidak di batiniahnya, tidak membinasakan serta tidak menyebabkan keberpalingan dan perpecahan.
Jika orang-orang yang bodoh mendatangi dan mengganggu orang-orang yang berada dalam kebenaran dan orang-orang yang berdakwah di jalan Allah swt. Maka hendaknya mereka bersabar, menghindar dan mengucapkan yang baik. Allah swt berfirman kepada nabi-Nya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam:
خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلين
Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh” (Qs. al-A’rat” ayat: 199)
وعباد الرّحمن الّذين يمشون على الأرض هونا و إذا خاطبهم الجاهلون قالوا سلاما
Artinya: “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik” (QS. al-Furqan ayat: 63)
Para nabi, rasul dan pengikut mereka dari golongan para pemimpin kebenaran dan petunjuk telah mendapat gangguan yang sangat besar dari sekelompok orang yang bodoh dan berpaling. Namun mereka bersabar dan mengharap keridhaan Allah swt. Semua itu justru menambah kesungguhan mereka dalam memberikan penjelasan dan petunjuk kepada jalan Allah swt. Memberikan nasehat kepada mereka, mengajak dan mendorong mereka untuk mendirikan perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya.
Inilah yang dilakukan oleh para nabi Allah swt, rasul-Nya, para pemimpin dari umat mereka dan pendakwah kepada agama mereka dari umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallamatau umat-umat terdahulu.
Sedangkan jika seorang yang berdakwah di jalan Allah swt dan agama-Nya tidak dihadapi dengan penolakan yang jelas dan gangguan. Tetapi sekedar tidak didengarkan ucapannya dan tidak diterima ajakannya atau diterima dan disambut tetapi belum tampak pada orang-orang yang menyambutnya tanda-tandanya seperti memilih kebenaran dan mengamalkannya, maka bersamaan dengan semua itu tidak ada baginya alasan untuk meninggalkan perbuatan mengajak kepada Allah swt dan jalan-Nya, walaupun setelah kurun waktu yang lama hanya sedikit sekali orang-orang yang menerima ajakannya.
Seperti keadaan yang kami jelaskan inilah keadaan pendakwah dan pemberi nasehat di kebanyakan negara-negara Islam pada zaman ini. Mereka tidak diganggu dan tidak ada yang menolak mereka secara terang-terangan, tetapi diterima kebenaran dari mereka atau tidak diterima dan diamalkan ajakan mereka atau tidak diamalkan. Mungkin akan datang suatu zaman setelah zaman ini dan hari-hari setelah hari-hari ini, di mana pengingkaran meningkat di masa itu, gangguan terhadap orang-orang yang mengajak kepada kebenaran dan memberikan nasehat tentang agama semakin besar.
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad