Setiap orang yang diberitahu tentang luasnya ilmu sang ‘alim, maka ia pun akan mendatanginya untuk mendapatkan pengetahuan yang dimilikinya itu. Lalu ia pun bertanya dan meminta jawaban darinya. Hal tersebut diriwayatkan dari Sahabat Ali, Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Ibnu l’mar, Abu Hurairah, serta lainnya dari ulama salaf maupun ulama khalaf.
Para ulama mutaqaddimin menghimbau kepada manusia untuk banyak bertanya, Pada masa-masa keemasan Islam, saat pada zaman Urwah ibnu Zubair, Hasan al-Basri, Qatadah, Sofyan ats-Tsauri, serta masih banyak lagi, mereka memerintahkan umat untuk bertanya kepada mereka. al-lmam Sofyan ats-Tsauri, ia segera keluar dari suatu kota jika tidak ada seorangpun yang bertanya kepadanya. Dalam sebuah kesempatan ia berkata: “Ini adalah kota yang mati akan ilmu pengetahuannya.”
Begitu juga dengan al-lmam asy-Syibli, ketika ia sudah duduk di tengah halaqahnya dan tidak ada seorang pun yang bertanya kepadanya, maka ia akan membaca ayat berikut:
وَوَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ بِمَاضَلَمُوْا فَهُمْ لَايَنْطِقُوْنَ
Artinya: “Dan jatuhlah ketetapan kepada mereka karena kedzaliman mereka, maka mereka pun tidak berbicara “
Terkadang, seorang ‘alim bertanya kepada mereka yang duduk di sekitarnya, agar ia dapat memberi pengetahuan kepada mereka, dan untuk mengetahui ilmu mereka. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits yang shahih, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berada di antara sekelompok sahabat. Kemudian beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bertanya kepada mereka mengenai pohon yang tidak pernah jatuh daunnya, pohon itu bagai seorang mukmin. Mereka pun tidak mengetahuinya, hingga kemudian Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam memberitahukannya bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma. Sebenarnya diantara mereka ada Ibnu Umar ra. Ia tahu bahwa yang dimaksudkan adalah pohon kurma, namun ia tidak mau menjawabnya. Ketika ia menceritakan hal itu kepada ayahnya, Khalifah Umar ra, maka ayahnya itu mencela sikap Ibnu Umar ra tersebut.
Inilah Jawabku Karya Al Allamah AlHabib Abdullah bin Alawi AlHaddad