Ridha Allah &Kemurkaan Allah
Dengan kehendaknya Allah SWT telah menjadikan keridhaan-Nya terletak pada ketaatan pada-Nya, kemurkaan-Nya terletak pada perbuatan maksiat kepada-Nya, dan menjanjikan bagi siapa saja yang mentaati-Nya akan masuk kedalam surga-Nya dengan sebab rahmat-Nya, dan mengancam siapa saja yang menentang-Nya akan di masukkan ke dalam neraka-Nya dengan sebab keadilan dan kebijaksanaan-Nya.
Allah SWT berfirman:
تلك حدود الله ومن يطع الله ورسوله يدخله جنات تجري من تحتها الانهار خالدين فيها وذلك الفوز العظيم, ومن يعص الله ورسوله ويتعد حدوده يدخله نارا خالدين فيها وله عذاب مهين
Artinya: “(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.” (Qs. An-Nisaa’: 13-14)
Allah SWT telah memerintahkan para hamba-Nya yang beriman agar bersegera kepada ampunan Allah SWT dan surga-Nya, dan supaya mereka menjaga diri mereka dan keluarga mereka dari api neraka dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Allah SWT berfirman:
وسارعوا الى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السماوات والارض أعدت للمتقين
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-‘Imran: 133)
يا ايها الذين امنوا قوا انفسكم وأهليكم نارا وقود ها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصون الله ما امرهم ويفعلون ما يؤمرون
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintah.”(Qs. At-Tahrim: 6)
Sumber : Terj. Risalatul Mudzakarah Maal Ikhwanul Muhibbin Min Ahli Khair Wad-Din
Karya al-Alamah al-Habib Abdullah bin Alwi al Haddad