Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba dengan sikap memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tidaklah seseorang merendahkan hati karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.”
Allah taala telah berfirman kepada Nabi Musa a.s., Aku hanya akan menerima shalat dari orang yang bersikap rendah hati terhadap kebesaran-Ku, tidak menyombongkan diri terhadap makhluk-makhluk-Ku, yang hatinya senantiasa takut kepada-Ku, menggunakan siangnya untuk mengingat-Ku, dan mengekang hawa nafsunya karena-Ku.
Nabi Isa Al-Masih mengatakan, “Beruntunglah orang-orang yang bersikap rendah hati di dunia; merekalah para pemilik mimbar-mimbar (kemuliaan) pada Hari Kiamat. Beruntunglah orang-orang yang berbuat perbaikan di antara sesama manusia sewaktu di dunia; merekalah para pewaris surga Firdaus pada Hari Kiamat. Beruntunglah orang-orang yang disucikan hatinya; merekalah yang akan melihat Allah pada Hari Kiamat.” Dan terdapat hadit yang menyebutkan bahwa Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah makan bersama seseorang yang terkena penyakit kusta.
Sayyidina Umar r.a. mengatakan, “Jika seorang hamba bersikap rendah hati karena Allah, niscaya Allah menambah kekuatan tali kendalinya.” la menambahkan, “Bersemangatlah, niscaya Allah meninggikan derajatmu. Jika seseorang menyombongkan diri dan melampaui batas, niscaya Allah menenggelamkannya ke tanah.” ia menambahkan lagi, “Hinalah dirimu, pasti Allah akan menghinakanmu. Ia merasa dirinya besar, tetapi ia hina di mata manusia. Bahkan, sesungguhnya ia lebih hina daripada babi.”
Jarir bin Abdillah menceritakan, “(Perjalanan)ku telah sampai di suatu pohon, di bawahnya ada seseorang sedang tidur dan berteduh dengan alas dari kulit. Matahari telah melewati alas kulit (sehingga orang yang tidur itu tidak lagi terlindung dari cahaya matahari), lalu aku menatanya untuknya. Kemudian orang tersebut bangun. Ternyata dia Salman Al-Farisi. Lalu aku menceritakan apa yang telah kulakukan. Salman lalu mengatalan, ‘Hai Jarir. Bersikaplah rendah hati karena Allah selama di dunia. Barang siapa bersikap rendah hati di dunia, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya pada Hari Kiamat. Hai Jarir. Tahukah engkau, apa (sebab) kegelapan neraka pada Hari Kiamat?’ Aku menjawab, Tidak.’ Salman menjelaskan, ‘Itu adalah kezaliman manusia terhadap manusia yang lain selama di dunia.'”
Aisyah r.a. mengatakan, “Sungguh, kalian akan melupakan ibadah yang paling utama, yaitu rendah hati.”
Sumber : Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Muhlikat Ihya ‘Ulum al-din karya Habib Umar bin Hafidz