Penyakit yang ditimbulkan oleh kesombongan sangat banyak, dan kerusakan yang ditimbulkan olehnya juga besar. Banyak orang hebat terjatuh karena sifat ini. Sedikit sekali di antara para ahli ibadah, orang-orang zuhud, dan para ulama yang terlepas dari sifat ini, apalagi orang-orang awam. Sifat ini menjadi penghalang antara seorang hamba dengan surga. la menghalanginya dari semua sifat orang-orang mukmin yang merupakan pintu-pintu surga. Dengan demikian, seseorang tidak akan bisa mencintai kepada orang-orang beriman segala hal yang ia cintai untuk dirinya sendiri selama di dalam dirinya masih ada kesombongan. la tidak akan mampu bersikap rendah hati jika di dalam dirinya masih ada kepongahan. la juga tidak akan bisa meninggalkan sifat dengki, marah, iri, dan suka mencela jika di dalam dirinya masih ada rasa tinggi hati. la pun tidak akan mampu senantiasa berlaku jujur, mengekang amarah, menasihati dengan kelembutan, dan menerima nasihat jika di dalam hatinya masih ada kesombongan. Tidak ada sifat tercela, meiainkan orang sombong pasti akan terjerumus ke dalamnya. Sebaliknya, tidak ada sifat terpuji, meiainkan orang sombong tidak akan mampu mendapatkannya karena ia takut kehilangan kemuliaannya. Sifat-sifat tercela satu sama lain saling menguatkan. Sedangkan sifat-sifat tercela itu saling berkaitan, sebagiannya akan mengajak sifat tercela yang lain.
Jenis kesombongan yang paling buruk adalah kesombongan yang mencegah seseorang untuk mengambil manfaat dari ilmu dan menerima kebenaran. Mengenai kesombongan jenis ini, ada beberapa ayat yang menyinggungnya. Allah ta’ala berfirman, “Para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), ‘Keluarkanlah nyawamu.’ Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” “Dikatakan (kepada orang-orang kafir), ‘Masukilah pintu-pintu Neraka jahanam itu, (kamu) kekal di dalamnya.’ Maka (Neraka jahanam) itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” “Kemudian pasti akan Kami tarik dari setiap golongan, siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.” “Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), dan mereka adalah orang yang sombong” “Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk Neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” “Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar.” Mengenai ayat ke-146 surah Al-A’raf ini, ada yang menafsirkan bahwa Allah akan memusnahkan pemahaman terhadap Al-Quran dari hati mereka. Dalam beberapa tafsir disebutkan, “Akan Aku halangi hati mereka dari pada alam malakut.” Ibnu jarir mengatakan, “Akan Aku palingkan mereka dari merenungkan dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah,” Karena itulah, Nabi Isa Al-Masih a.s. mengatakan, “Tanaman tumbuh di atas tanah yang gembur, buka di atas bebatuan yang keras. Begitu pula hikmah bisa tumbuh di hati orang yang bersikap rendah hati, bukan di hati orang yang sombong.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersahda, “Orang yang sombong adalah orang yang tidak mau tahu terhadap kebenaran dan merendahkan manusia” Ini redaksi dari Ahmad. Riwayat At-Tirmidzi menggunakan redaksi, “…orang yang menolak kebenaran dan merendahkan (ghamasha) manusia.” At-Tirmidzi menilai hadits ini berkualitas hasan sahih. Dalam riwayat yang lain disebutkan, “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan {ghamth} manusia.”
Sumber : Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Muhlikat Ihya ‘Ulum al-din karya Habib Umar bin Hafidz