- Para Ahli Ibadah dan Amal Saleh
Kelompok pertama
Mereka mengabaikan perkara wajib, tetapi sibuk atau bahkan berlebihan dalam perkara sunnah. Misalnya, orang yang terlalu waswas dalam berwudhu sehingga berlebihan dalam menggunakan air. Atau orang yang tidak percaya akan kesucian air wudhu, seraya mereka-reka kemungkinan-kemungkinan jauh yang membuat status air tersebut lebih dekat pada najis. Namun dalam hal makanan, ia membuat kemungkinan-kemungkinan yang dekat menjadi jauh. Seandainya ia berbuat sebaliknya, yaitu lebih berhati-hati dalam hal makanan, tentu perilakunya lebih menyerupai perilaku para sahabat Nabi. Di antara mereka ada pula orang yang berlebihan dalam menggunakan air wudhu, menyia-nyiakan waktu, dan membiarkan awal waktu shalat lewat begitu saja. jadi, setan bisa memalingkan hamba Allah dari Allah dengan perkara-perkara yang disangka sebagai ibadah.
Kelompok kedua
Orang dari kelompok ini dikuasai oleh waswas dalam niat shalat. Setan membisikkan kepadanya bahwa niatnya belum benar sehingga ia harus mengulanginya lagi dan lagi, lalu tertinggal shalat berjamaah. Seandainya ia sudah melakukan takbiratul ihram, di hatinya muncul keraguan, apakah niatnya sudah benar atau belum. Kadang-kadang waswas itu datang saat ia melakukan takbiratul ihram sehingga ia mengubah lafal takbir dan lalai pada shalatnya.
Dengan jerih payahnya dalam membenarkan niat, ia mengira dirinya lebih utama dari orang-orang awam (yang sekali takbir langsung jadi). Dengan demikian, ia mengira dirinya lebih baik daripada mereka.
Sumber : Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Muhlikat Ihya ‘Ulum al-din karya Habib Umar bin Hafidz