33. RASA TAKUT DI MEKAH DAN RASA SENANG DI MADINAH

Pertanyaan: Apa sebabnya, jika berada di Mekah timbul rasa takut dan jika di Madinah menjadi tenang, senang, dan gembira? Jawab: Allah SWT memiliki sifat-sifat keindahan. Dialah AllahMaha Pencipta Keindahan, Maha Pemurah, Maha Penyayang, Maha Mengasihi, Mahalembut, dan MahamuliaAllah SWT. juga memiliki sifat-sifat Keagungan, Dialah Allah Mahaperkasa, Mahaangkuh, Mahakuat, Mahakokoh, dan Maha Menentukan. Apabila kita melihat…

32. IKHLAS

Pertanyaan: Kita dituntut untuk ikhlas dalam segala amal kepada Allah. Dikatakan bahwa segala amal perbuatan tanpa ikhlas bagai­mana debu yang beterbangan. Apa arti yang sebenarnya dari ikhlas itu? Jawab: Ikhlas adalah amal perbuatan yang diniati semata-mata untuk Allah. Jadi, ikhlas bukan perbuatan, tetapi kesucian mak­sud dan tujuan dalam tiap amal yang diisyaratkan. Ikhlas adalah belahan…

31. HARAPAN DAN KECEMASAN

Pertanyaan: Allah menjelaskan dalam Al-Qur an tentang sikap orang-orang yang saleh dalam berdoa, “Bahwasanya mereka adalah orang-orang yang selalu berse­gera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas” (al-Anbiyaa’: 90) Bagaimana bisa digabung dua sikap harapan dan keceplos­an dalam melakukan doa? Jawab: Yang dimaksud harapan dalam berdoa yaitu selalu…

30. KHALIFAH DI BUMI

Pertanyaan: Kita sering mendengar ucapan bahwa manusia adalah se­bagai khalifah di bumi. Saya sendiri tidak mengerti artinya. Dapat diterangkan apa maksudnya? Dan bagaimana hubungan­nya manusia sebagai khalifah dengan Tuhan-Nya? Jawab; Manusia sebagai khalifah di bumi adalah untuk mengerja­kan tugas yang sudah ditetapkan, yaitu menjalankan sunnah-sunnah-Nya. Manusia tidak bisa membuat apa yang dibuat Allah. Manusia hanya…

29. MENGAPA PERLU DIUTUS RASUL

Pertanyaan: Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul kepada manusia agar mau mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya. Perjuangan para Nabi dan Rasul berat sekali. Banyak berkor­ban dan menderita. Mengapa Allah tidak memaksa saja kepada manusia agar mereka beriman tanpa harus sulit-sulit dengan mengajaknya lewat perantara? Jawab: Betul pendapat Anda. Sebenarnya Allah mampu memaksa manusia untuk beriman…

28. HUNAFA (ORANG-ORANG YANG LURUS)

Pertanyaan: Hunafa adalah kelompok orang pada zaman jahiliah yang menolak perilaku dan peribadatan jahiliah. Bagaimana ceritanya? Jawab: Hunafa ialah orang-orang saleh yang tidak mau mengikuti segala perilaku kotor dan tata cara peribadatan jahiliah yang mereka anggap tidak masuk akal. Mereka berusaha mencari kebenaran. Mereka berkata, “Kami tidak sependapat dengan cara-cara jahiliah, menyembah dan memuja berhala.…

27. FITRAH MANUSIA MENOLAK SYIRIK

Pertanyaan. Apakah yang dimaksud dengan fitrah yang sehat akan me­nolak syirik? Jawab: Allah berfirman, “Janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, pa­dahal kamu mengetahui.” (al-Baqarah: 22) Manusia tahu bahwa sekutu-sekutu itu tidak bisa mencipta­kan makhluk apa pun. Tidak bisa menghamparkan bumi dan membangun langit, tidak bisa menurunkan hujan, tapi kenapa manusia masih saja menyekutukan-Nya? Sebabnya ialah…

26. APAKAH MANUSIA DAPAT MENCIPTAKAN AMAL PERBUATANNYA SENDIRI

Pertanyaan: Para filsuf berpendapat bahwa manusia itu sebagai pencin­ta amal perbuatannya sendiri. Pendapat semacam ini sama de­ngan kaum Muktazilah. Alasannya bahwa hal itu sebagai bukti akan keadilan Allah. Manusia mendapat pahala atau siksa ada­lah didasari perbuatannya sendiri. Apakah pendapat itu benar? Jawab: Dipertimbangkan secara akal saja pendapat seperti itu tidak benar. Mari kita buktikan. Arti…

25. KENIKMATAN YANG DATANG DAN HILANG

Pertanyaan: Allah SWT menyuruh kita agar tidak bersedih jika kehilang­an kenikmatan juga tidak berlebih kegembiraan jika merasa­kan kenikmatan. Firman-Nya, “Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (al-Hadiid: 23) Tetapi, kebanyakan manusia susah memegang ayat itu, Jawab: Kenikmatan datang kepada Anda,…

24. SYARIAT DAN HAKIKAT

Pertanyaan: Apakah bedanya syariat dengan hakikat? Jawab: Anda melaksanakan syariat, berarti Anda mengerjakan perintah Allah yang wajib tanpa alasan apa pun untuk mening­galkannya. Misalnya soal shalat atau tiba waktu shalat. Anda bangun kemudian wudhu dan kemudian shalat, berarti Anda telah mengamalkan syariat dengan tata cara shalat yang benar. Masalahnya adalah apakah dalam mengerjakan itu Anda…