Tipu daya setan dalam bab ini begitu banyak tak terhitung. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu, kecuali jika engkau mengeluarkan semua yang selain Allah dari hatimu, menyayangi dirimu sepanjang sisa usiamu, dan tidak membiarkannya masuk neraka dengan menuruti nafsu yang yang mengotori hari-harimu. Selain itu, jadilah di dunia ini laksana raja yang sanggup menuruti semua nafsunya, tetapi di badannya terdapat penyakit yang membinasakan. la tahu bahwa jika berpantang dari nafsu, ia akan tetap hidup dan kerajaannya tetap langgeng. la pun mendatangkan para tabib, mempekerjakan para peracik obat, dan membiasakan minum obat-obatan yang pahit, serta meninggalkan semua kenikmatan. Badannya lalu menjadi lebih kurus, tetapi sakitnya pun semakin berkurang. Apabila jiwanya mendesaknya untuk menuruti nafsu, ia membayangkan berbagai sakit dan lara yang akan membawanya pada kematian. Dan bilamana obat yang ia minum semakin pahit, ia membayangkan kesembuhan yang akan didapatnya. Dengan begitu, menjadi ringan baginya untuk meninggalkan kenikmatan dan bersabar atas ketidaknyamanan.
Orang mukmin yang menginginkan kerajaan akhirat pun seharusnya berpantang dari segala hal yang bisa menghancurkannya di akhirat. Kemudian hendaknya ia menyadari bahwa Sang Maha Pemurah, Sang Maha Pengasih, senantiasa bersikap sayang dan lembut kepada hamba-hamba-Nya. Allah bermaksud menguji hamba-hamba-Nya dan mengetahui ketulusan keinginan mereka. Kemudian jika manusia sudah kelelahan. Dia datang memberikan pertolongan, meringankan beban, serta memberinya kesenangan untuk beribadah dan kelezatan dalam bermunajat—sesuatu yang bisa membuatnya lupa pada semua kenikmatan dunia dan menguatkannya dalam membunuh nafsu jiwa. Sesungguhnya Allah Yang Maha Pemurah tidak akan menyia-nyiakan usaha orang yang berharap kepada-Nya dan tidak akan menggagalkan harapan orang yang mencintai-Nya. Dialah yang telah berfirman, “Siapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, aku mendekat kepadanya sehasta.”45 Dia juga berfirman, “Sesungguhnya orang-orang baik sangat rindu bertemu dengan-Ku. Tetapi, sungguh, Aku lebih rindu untuk bertemu mereka. Oleh sebab itu, seorang hamba pada tahap awal hendaknya menampakkan kesungguhan, kejujuran, dan keikhlasannya. Maka, dengan kedekatan dengan Allah, ia tidak akan kekurangan kemurahan, kasih sayang, dan belas kasih yang pantas dari Allah Swt.
Telah selesai bab “Mencela Kedudukan dan Riya”. Segala puji hanya bagi Allah.
Sumber : Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Muhlikat Ihya ‘Ulum al-din karya Habib Umar bin Hafidz