Penyakit Lisan Keempat belas: Dusta dalam Ucapan dan Sumpah
Dusta dalam ucapan dan sumpah merupakan dosa yang paling buruk dan paling tercela. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. berkata dalam khutbahnya, “Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam pernah berdiri di tengah-tengah kami di tempat ini pada tahun pertama. Kemudian beliau menangis seraya berkata, ‘Jauhilah dusta, sesungguhnya dusta bersama dengan perbuatan keji. Keduanya akan masuk ke dalam neraka!”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
“Sungguh khianat yang besar, jika engkau berkata sesuatu kepada temanmu, dan ia mempercayainya, sedang engkau berdusta.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
“Seorang hamba yang senantiasa berdusta akan ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda,
“Ada tiga orang yang tidak diajak bicara dan tidak dipandang oleh Allah pada Hari Kiamat, yaitu orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, orang yang menawarkan barang dagangannya dengan sumpah palsu dan orang yang memanjangkan pakaian bawahnya.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda,
Tidaklah seseorang bersumpah atas nama Allah lalu ia memasukkan ke dalam sumpahnya seperti satu sayap nyamuk melainkan akan menjadi satu noda hitam di hatinya sampai Hari Kiamat.”
Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam pernah berkata, “Aku bermimpi ada seseorang lelaki datang kepadaku dan berkata, ‘Bangunlah!’ Lalu aku bangun bersamanya. Tiba-tiba aku bertemu dengan dua orang laki-lakiyang salah seorang dari keduanya berdiri dan yang lainnya duduk. Di tangan orang yang berdiri terdapat best bengkokyang dimasukkan ke dalam mulut orang yang duduk. Lalu ditarik hingga sampai ke bahunya (bagian atas), kemudian ditarik lagi. Lalu dimasukkan dari arah lain hingga membuatnya tertarik. Setelah itu, maka bagian yang lain kembali seperti semula. Kemudian aku bertanya kepada orang yang membangunkan aku, ‘Siapa orang ini?’ la menjawab, ‘Ini adalah seorang pendusta yang disiksa dalam kuburnya hingga Hari Kiamat'”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda, “Seorang hamba yang berdusta sekali, malaikat menjauh darinya sejauh perjalanan satu mil, karena bau busuk yang datang darinya”
Berkata Aisyah r.a., “Tidaklah ada perilaku yang lebih buruk bagi para sahabat Rasulullah melebihi berdusta, jika Rasulullah mengetahui seseorang dari kalangan para sahabat yang berdusta, maka orang tersebut tidak akan terhapus namanya dari hati Rasulullah kecuali jika ia bertaubat kepada Allah Swt.”
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Kesalahan terbesar di sisi Allah adalah lisan yang suka berdusta. Sedangkan penyesalan yang paling buruk adalah penyesalan di Hari Kiamat.”
Umar ibn Abdul Aziz r.a. berkata, “Aku tidak pernah berdusta sama sekali semenjak aku mengikat sarungku (usia tamyiz)”
Umar bin Khattab r.a. berkata, “Orang yang paling kami cintai di antara kalian, sebelum kami melihatnya langsung, adalah orang yang paling baik namanya. Apabila kami telah melihatnya, maka yang paling kami cintai adalah yang paling baik budi pekertinya. Apabila kami telah bergaul dengannya, maka yang paling kami cintai adalah yang paling jujur ucapannya dan paling besar sifat amanahnya.”
Sumber: Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Mukhlikat Ihya ‘Ulum al-Din karya Al Habib Umar bin Hafidz