Perincian Cara Memperbaiki Budi Pekerti
Dalam hal penyembuhan, jiwa bagaikan badan. Penyembuhan jiwa dilakukan dengan membersihkan sifat-sifat hina dan menghadirkan sifat-sifat mulia, sedangkan penyembuhan badan dengan membersihkan berbagai penyakit dan mengupayakan kebugaran badan. Secara fitrah, tubuh manusia berada dalam keseimbangan di antara elemen-elemen di dalamnya, tetapi tubuh kemudian bisa menjadi sakit karena pengaruh makanan, udara, dan lingkungannya. Seorang anak pun demikian. Setiap bayi dilahirkan dengan fitrahnya, tetapi ayah dan ibunya yang membuatnya menjadi pemeluk Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Tubuh pun pada awalnya tidak diciptakan dalam kondisi yang sempurna. Ia bisa menjadi sempurna dan kuat hanya setelah tumbuh, memperoleh pendidikan, dan mendapatkan asupan makanan. jiwa pun seperti itu. Ia diciptakan dalam potensi untuk bisa menjadi. sempurna. Ia hanya bisa menjadi sempurna dengan pendidikan, budi pekerti yang baik, dan asupan ilmu.
Seorang guru panutan yang hendak menyembuhkan jiwa para murid dan memperbaiki kondisi hati mereka hendaknya tidak tergesa-gesa dalam merekomendasikan latihan dan amalan kepada murid-muridnya selagi belum mengetahui budi pekerti dan penyakit mereka. Ia hendaknya mengobati penyakit hati dan jiwa mereka setelah terlebih dahulu memeriksa penyakit mereka, keadaan mereka, dan seberapa besar kekuatan mereka untuk melakukan penempaan diri.
Jika seorang murid masih pemula dan belum mengerti dasar-dasar syariat, hendaknya sang guru terlebih dahulu mengajarkan kepadanya bab tentang bersuci, shalat, dan berbagai ibadah ragawi lainnya. Jika seorang murid berkecimpung dalam dunia haram atau kemaksiatan, sang guru hendaknya terlebih dahulu memerintahkannya untuk meninggalkan dunia haram atau kemaksiatan tersebut. Apabila seorang murid sudah menjalankan ibadah-ibadah ragawi dengan baik dan meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan lahiriah, barulah sang guru bisa memperhatikan sisi batiniahnya guna mengetahui budi pekerti dan penyakit-penyakit di hatinya. Setelah itu sang guru hendaknya secara bertahap membersihkan hati sang murid dari virus-virus batin dan merawatnya.
Salah satu rahasia penempaan diri: jika seorang murid kesulitan meninggalkan suatu sifat buruk, seorang guru tidak boleh langsung memberikan terapi berupa kebalikan dari sifat itu secara seketika. Ia hendaknya membawa sang murid dari sifat buruk itu ke sifat buruk lain yang lebih ringan terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana anak-anak di sekolah. Pada awalnya mereka didorong untuk menyukai permainan, kemudian didorong untuk menyukai kerapian dan keindahan berpakaian, kemudian didorong untuk menjadi pemimpin dan mendapatkan kedudukan, baru kemudian didorong untuk mencintai akhirat.
Ada sebagian orang berlatih untuk membiasakan diri bersabar dengan menyewa seseorang untuk mencacinya di depan khalayak. Ia memaksakan diri bersabar dan menahan amarah sehingga bersabar menjadi biasa baginya. Sebagian yang lain merasa dirinya penakut, lantas ia ingin mempunyai sifat pemberani. Ia pun naik perahu di laut pada musim dingin, ketika gelombang sedang bergejolak.
Secara umum, cara untuk memperbaiki budi pekerti adalah dengan melakukan sifat-sifat yang berlawanan dengan keinginan hawa nafsu. Hal ini telah Allah jelaskan secara global dalam satu kalimat-Nya, Adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, sesungguhnya surga adalah tempat tinggal(nya) (QS AI-Nazi’at [79]: 40-41).
Adapun pokok terpenting dalam upaya memperbaiki budi pekerti adalah komitmen terhadap apa yang telah ditekadkan. Jika seseorang sudah berkomitmen untuk meninggalkan suatu sifat yang buruk, tetapi hal-hal yang bisa menggagalkan komitmen tersebut begitu banyak dan mudah maka hendaknya ia bersabar dan tetap meneruskan komitmennya. Jika seseorang terbiasa membatalkan komitmennya, jiwanya menjadi lemah, lalu rusak.
Sumber: Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Mukhlikat Ihya ‘Ulum al-Din karya Al Habib Umar bin Hafidz
Bismillahirrohmanirrohiim””nak nanya bib bagaimana cara mengobati jiwa sudah lemah dan rusak?
1- bersimpuh di pintu allah dan mengadu kepada nya
2- berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki
3- dekat dengan orang2 soleh yang berhati suci