Dalam menghadapi Bulan Suci Ramadhan, seyogyanya ada 3 (tiga) hal yang harus kita persiapkan untuk menyambut masuknya bulan yang penuh maghfirah (ampunan) ini dan hendaknya ketiga hal ini menjadi landasan dalam menyambut bulan yang sangat mulia dan agung ini. Ketiga hal itu adalah:
- Bergembira dan senang dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan.
Hal ini sebagaimana firman Alla h swt didalam al-Qur’an:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهِ، فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْا
Artinya: ‘Katakanlah (Wahai Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam) dengan datangnya anugerah Allah swt dan rahmat-Nya, maka dengan itu hendaknya mereka bergembira.‘ (Qs. Yunus ayat: 58).
Ditambah lagi dengan sabda Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam: ‘Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dan ia menjaganya dengan segenap kemampuannya, maka diampunilah seluruh dosa dosanya yang telah lalu.‘ (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan diriwayatkan oleh Sahabat Salman al-Farisi ra, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyampaikan ceramahnya pada kami di hari terakhir pada Bulan Sya’ban: ‘Wahai para manusia sekalian, telah menyelimuti kalian bulan agung yang penuh keberkahan, bulan yang padanya satu malamnya lebih mulia daripada seribu bulan. Allah swt menjadikan puasa di bulan ini merupakan hal yang wajib dan menjadikan qiyam merupakan hal yang sunnah.
Barangsiapa yang beribadah dengan satu macam kebaikan, maka pahalanya disejajarkan dengan menjalankan ibadah yang fardhu dan barangsiapa yang beribadah dengan hal yang fardhu, rnaka seakan-akan ia telah mengerjakan tujuh puluh kali ibadah fardhu tersebut.28 Inilah ramadhan, yang merupakan bulan kesabaran dan tiada balasan atas kesabaran kecuali surga. Inilah bulan yang seharusnya kita saling membantu satu sama lainnya. Inilah bukan dimana Allah swt menumpahkan rezeki-Nya bagi orang-orang mukmin. (HR. Ibn Khuzaimah dalam shahihnya).
- Menjaga diri serta berhati-hati dari hal-hal yang membuat kita terhalang dan terusir dari kemuliaan Bulan Suci Ramadhan.
Diantara yang hendaknya kita lakukan adalah menjaga lidah serta lisan kita dari berdusta dan berkata buruk, mengendalikan raga kita dari perbuatan yang tidak baik, tidak membicarakan ‘aib orang lain serta menjauhkan diri dari sifat-sifat buruk lainnya, diantaranya adalah dengki, menaruh rasa benci dan dendam terhadap muslim lainnya.
Tidak durhaka kepada kedua orang tua, serta menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan pahala puasa kita, seperti memandang aurat yang bukan muhrimnya, memutuskan hubungan silaturahmi dan masih banyak lagi dari sifat-sifat serta perbuatan tercela lainnya.
Penyeru Ajaran Suci Sang Nabi – Habib Umar bin Hafidz
—————-
Qiyam: Arti dari kata Qiyam adalah berdiri, sedangkan dalam konteks ini berarti mendirikan sholat, maksud qiyam disini adalah Shalat Tarawih.
28 Maksudnya, ibadah fardhu yang kita kerjakan pada bulan Ramadhan, pahalanya dilipatgandakan hingga 70 kali lipat.