Beliau juga mengatakan: ‘Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit:, maka yang banyak tidak akan dating kepadanya.’
Dan ini adalah warisan yang beliau bawa dari Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Disebutkan dalam riwayat, bahwasannya Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam sangat mengagungkan segala nikmat Allah swt yang diberikan kepada beliau Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salamwalaupun sedikit.
Suatu ketika beliau Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam melihat ada beberapa butir gandum terjatuh dilantai, lalu beliau Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam memungutnya seraya mengatakan kepada Sayyidah ‘Aisyah ra: ‘Wahai ‘Aisyah, hendaknya engkau mensyukuri dan senantiasa menjaga nikmat yang dikarunuikan oleh Allah swt, sebab apabila nikmat tersebut diambil oleh Allah swt maka tidak akan kembali lagi.”
Syeikh Abubakar bin Salim memiliki kesungguhan dalam memberikan manfaat kepada hamba-hamba Allah swt dan karena kesungguhan itu, maka beliaupun membawa pengaruh besar bagi lingkungannya serta bagi orang-orang di sekelilingnya, sehingga dalam sebuah kesempatan beliau mengatakan: ‘Seandainya datang kepadaku seorang badui gunung yang tidak terpelajar, namun ia memiliki kesungguhan ingin mengenal Allah swt, maka dalam sesaat aku akan membuatnya benar-benar mengenal Allah swt.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan: ‘Apabila seseorang mukmin memandang wajah mukmin lainnya dengan pandangan yang penuh rahmat dan dengan pandangan yang penuh kasih sayang, ketahuilah bahwa hal ini adalah suatu pahala yang amat besar di sisi Allah swt. ‘
Ini memandang wajah seorang mukmin, nah bagaimana jika kita memandang wajah para wali-Nya, orang-orang yang dicintai-Nya??
Sehingga dikatakan oleh para ulama: ‘Barangsiapa yang tidak memandang wajah orang-orang yang beruntung (para auliya’ dan shalihin), bagaimana ia dapat menjadi orang yang beruntung. Ketahuilah, jikalau kita menatap wajah orang-orang yang beruntung dengan ikhlas karena Allah swt, maka ia pun akan menjadi beruntung.’
Penyeru Ajaran Suci Sang Nabi – Habib Umar bin Hafidz