Memberikan Nama Yang Baik
- Arti sebuah nama
Sebagai seorang muslim biasanya orang tua memberi nama anaknya dengan nama yang mengandung arti yang baik seperti nama yang menunjukkan tentang keistimewaan sifat Allah SWT atau nama Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam atau nama kehormatan beliau, atau nama-nama Nabi yang lain, atau nama seorang sahabat Nabi, atau nama seorang tokoh muslim.
Memberi nama kepada anak janganlah sekedar sebagai panggilan tanpa makna yang indah. Orang tua memberi nama kepada anaknya, seharusnya sebuah nama yang mencerminkan adanya pujian atau doa, harapan atau gambaran semangat dan dambaan indah kepada anak-anaknya. Karena nama memiliki fungsi ideal seperti di atas. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bila mendapati di antara sahabat beliau ada yang memakai nama tidak indah, lalu beliau menggantinya dengan nama yang baik, misalnya sahabat yang bernama : Ashram (pemotong) beliau ganti dengan Zar’ah (penanam)
Orang menghormati nama anak itu bukan saja menghormati diri anak itu tetapi juga menghormati pribadi yang namanya menjadi nama anak itu. Orang tua dengan memberikan nama itu berharap agar anaknya kelak dapat memenuhi nilai keislaman yang terkandung dalam nama tersebut, agar menjadi seorang muslim yang benar dan mulia. Dengan demikian maka nama anak itu merupakan satu segi dari sejarah Islam, budaya Islam atau Islam itu sendiri.
Bahwa nama-nama yang baik dapat mempengaruhi pikiran seseorang dan secara tidak disadari dapat mempengaruhi watak orang yang ada pada nama tersebut, jadi nama mempunyai efek psikologis terhadap seseorang.
Sebaliknya nama yang tidak baik tentu juga mempunyai efek jelek ketika nama itu dipanggil, yang bersangkutan tentu merasa malu dan akan menjadi bahan olok-olokkan yang mengakibatkan munculnya pandangan tertentu dari masyarakat terhadap orang tersebut.
Sungguh aneh kalau di zaman sekarang orang tua lebih suka menamakan anak-anaknya dengan nama-nama bintang film atau penyanyi, hal ini menunjukkan bahwa kehidupan sehari-hari dan perilaku kita yang utama sudah terputus hubungannya dengan tokoh-tokoh besar Islam. Berarti kita sudah mengagungkan orang-orang yang hidupnya berlawanan dengan ajaran Islam dan melakukan tindakan tindakan haram. Menamakan anak-anak kita dengan nama orang-orang yang seperti itu berarti mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak memperhatikan Islam dalam kehidupan mereka.
Nama seorang bukan hanya dipakai semasa ia hidup di dunia ini, tetapi terus dipakai sampai di alam akhirat. Kelak dihadapan Allah SWT ketika kita semua menghadapi panggilan dan perhitungan amal kita, nama yang kita pakai di dunialah yang akan disebut untuk memanggil diri kita. Karena itu hendaklah orang tua memberi nama yang baik lagi indah kepada anak-anaknya, nama yang mengandung pujian atau doa dan harapan atau semangat keluhuran.
عَنْ أَبِيْ الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَبِأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ فَأَحْسِنُوْا أَسْمَاءَكُمْ (رواه أبو داود)
Artinya : “Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, bersabda, “Sesungguhnya kamu sekalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama kamu sendiri dan nama bapak-bapak kamu. Karena itu, hendaklah kamu baguskan nama-nama kamu.” (HR. Abu Dawud)
Yang dimaksud dengan memperindah nama adalah memberi nama yang baik. Misalnya nama : Ahmad, Muhammad, Umar, Abu Bakar, Shalih dan lain-lain bagi laki-laki, dan nama : Khadijah, Fatimah, Aisyah, Maimunah dan lain-lain bagi wanita.
Nama yang baik mempunyai ciri-ciri :
- Mengandung makna pujian, misalnya: Ahmad atau Muhammad yang artinya terpuji.
- Mengandung doa dan harapan, misalnya: Ali, artinya yang tinggi, Shalih artinya yang baik.
- Mengandung makna semangat, misalnya: Saifullah artinya pedang Allah, Qomaruddin artinya (cahaya) bulan agama.
Sumber : Pendididkan Anak dalam Islam – Kasyful Anwar Syarwani