Dosa terbagi menjadi beberapa jenis sesuai sudut pandang kita. Pertama, pembagian dosa berdasarkan susunan sifat yang terdapat dalam diri manusia. Sebenarnya dalam diri manusia terdapat sifat-sifat ketuhanan (rububiyah), sifat-sifat setan (syaithaniyah), sifat-sifat hewan ternak (bahimiyah) dan sifat-sifat binatang buas (sabu’iyyah).
Dosa-dosa yang berhubungan dengan sifat-sifat ketuhanan (rububiyah), di antaranya adalah seperti sifat sombong, bangga diri, penindas, suka pujian, sanjungan, gila kehormatan, kekayaan, ingin hidup selamanya, ingin menguasai semua orang hingga seakan-akan ia ingin mengatakan, “Aku adalah tuhan kalian yang paling tinggi.” Lalu dari sini muncul sejumlah dosa besar yang sering diabaikan oleh makhluk dan tidak dianggap sebagai dosa besar, padahal merupakan penyebab bencana yang sangat besar dan sumber kebanyakan perbuatan maksiat. Ia melupakan Allah, maka Allah pun menjadikannya lupa kepada dirinya sendiri. Ia akan melakukan perbuatan-perbuatan yang melampaui batas. Allah Ta’ala mewahyukan:
للطغين مئابا(22 ان جهنم كانت مرصادا(21
“Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai. Lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas.” (An-Naba*. 78:21-22)
Kedua, sifat-sifat setan (syaithatiiyah), yang darinya muncul sifat dengki, kezaliman, muslihat, tipu daya, anjuran untuk berbuat kerusakan dan makar. Termasuk juga di dalamnya kecurangan, kemunafikan serta ajakan untuk berbuat bid’ah dan kesesatan. Inilah sifat-sifat setan, yang mana jika tidak dididik dan diawasi, maka akan menimbulkan dosa-dosa di atas. Akan tetapi, jika ia dikendalikan dengan syariat dan akal, maka ia dapat ditundukkan dan menjadi sarana ibadah dan alat untuk menggapai berbagai derajat tinggi.
Ketiga, sifat-sifat hewan ternak (bahimiyah), yang darinya muncul ketamakan, kerakusan, ambisi dalam memenuhi nafsu perut dan biologis. Termasuk di dalamnya perbuatan zina, homoseksual, pencurian, tindakan memakan harta anak yatim, serta menumpuk-numpuk harta demi memuaskan nafsu.
Keempat, sifat-sifat binatang buas (sabu’iyyah), yang darinya muncul sifat amarah, dendam, penindasan kepada orang lain dengan memukul, mencaci maki, dan membunuh, serta menghambur-hamburkan harta. Darinya juga muncul sejumlah dosa lainnya.
Sifat-sifat hewan ternak (bahimiyah) inilah yang pertama kali menguasai (menonjol;mendominasi) manusia. Setelah keluar dari perut ibu, manusia suka menangis, makan, minum. Ia mulai merasakan pahitnya lapar, sehingga muncullah rasa rakus untuk makan dan berbagai sifat hewan ternak lain yang telah tersebut di atas. Setelah itu muncullah sifat-sifat binatang buas (sabu’iyyah), untuk mewujudkan sifat-sifat hewan ternak. Jika kedua sifat ini telah menyatu, digunakan akal licik untuk melakukan tipu daya, makar dan muslihat, maka itulah sifat-sifat setan (syaithaniyyah). Jika ketiga sifat ini telah digunakan oleh manusia, maka setelah itu akan muncullah sifat-sifat ketuhanan (rububiyah). Inilah induk segala dosa, yang kemudian memancarlah beragam dosa darinya ke seluruh anggota tubuh.
Sumber: Obat Hati 1 Saduran Ceramah Al Habib Umar bin Hafidz