Sebenarnya, dalam pandangan syariat, dosa itu terbagi menjadi:
- Yang diketahui sebagai dosa besar.
- Yang diketahui termasuk dosa kecil.
- Yang diragukan dan tidak diketahui status hukumnya.
Oleh karena itu, keinginan untuk mengetahui batas atau jumlah yang pasti adalah sesuatu yang mustahil. Memang kita secara pasti dapat mengenali jenis dosa-dosa besar tersebut, akan tetapi kita tidak mungkin menetapkan jumlahnya secara pasti. Sebab, dosa kecil juga dapat menjadi dosa besar jika dikerjakan terus menerus.
Kita juga mengetahui melalui bukti-bukti syariat dan cahaya pandangan batin bahwa tujuan semua syariat (aturan Agama) adalah untuk menggiring makhluk ke haribaan Allah Ta’ala dan kebahagiaan perjumpaan dengan-Nya. Inilah tujuan diturunkannya semua kitab dan diutusnya semua Rasul. Dan seorang hamba tidak akan sampai kepada tujuan itu kecuali melalui makrifat (pengenalan) akan Allah, sifat-sifat-Nya, kitab kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. Allan Ta’ala mewahyukan:
وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون(56
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu. (Adz-Dzariyat, 51:56) yakni supaya mereka menjadi hamba yang mengabdi kepada-Ku. Sayidina ‘Abdullah bin ‘Abbas menyatakan bahwa yang dimaksud dengan mengabdi kepada-Ku adalah agar mereka dapat bermakrifat kepada-Ku (mengenai-Ku).
Seorang hamba tidaklah menjadi pengabdi selama ia belum mengenal siapa Tuhannya melalui Rububiyyah dan mengenal dirinya melalui ‘ubudiyyah. Inilah tujuan tertinggi diutusnya para Nabi, dan tujuan ini tidak akan tercapai kecuali melalui kehidupan dunia. Oleh karena itu, dunia menjadi tujuan kedua Agama, karena ia berfungsi sebagai sarana untuk sampai kepada-Nya. Dan ada dua hal dari unsur duniawi yang memiliki kaitan erat dengan akhirat, yaitu jiwa dan harta benda. Maka, segala sesuatu yang menghalangi seseorang untuk dapat bermakrifat kepada Allah itulah dosa yang paling besar di antara semua dosa besar. Kemudian berikutnya, dosa besar adalah segala sesuatu yang menghalangi tercapainya kehidupan jiwa dan yang menghambat terwujudnya sarana penghidupan yang dengan itu bergantung kehidupan manusia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dosa besar itu terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu dosa yang menghalangi seseorang untuk dapat mengenal (makrifat) Allah, dosa yang berhubungan dengan jiwa dan dosa yang berhubungan dengan harta benda.
Sumber: Obat Hati 1 Saduran Ceramah Al Habib Umar bin Hafidz