Dan yang lebih parah dan keji dari semua itu adalah perumpamaan yang digambarkan oleh Allah Yang Maha Agung di dalam kitab-Nya yang mulia tentang para ulama yang berperangai buruk. Mereka disamakan dengan beberapa hewan yang paling hina seperti keledai dan anjing. Sebagaimana Allah swt berfirman:
مثل الّذين حمّلوا التّوراة ثمّ لم يحملو ها كمثل الحمار يحمل أسفارا
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya (mengamalkannya), adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal” (Qs. al-Jumu’ah ayat: 5.)
Allah swt berfirman :
واتل عليهم نبأ الّذي اتيناه اياتنا فانسلخ منها
Artinya: “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi al-Kitab), kemudian mereka melepaskan diri dari ayat-ayat itu. “(Qs. al-A’raaf ayat: 175.)
Hingga firman-Nya swt:
فمثله كمثل الكلب إن تحمل عليه يلهث أو تتركه يلهث
Artinya: “Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya, diulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya juga.” (Qs. al-A’raaf ayat: 176.)
Tidak diragukan lagi bahwasanya hewan dan binatang ternak keadaannya lebih baik daripada orang-orang yang membuang Kitab Allah swt dan meninggalkan perintahnya serta menghinakan haknya. Karena hewan dan binatang ternak bila mati kemudian menjadi tanah, sedangkan mereka akan digiring ke neraka dan adzab jahanam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda:
أشدّ النّاس عذابا يوم القيامة عالم لم ينفعه الله بعلمه
“Orang yang paling pedih siksaannya kelak di hari kiamat adalah seorang ulama yang ilmunya tidak bermanfaat baginya?20
20 Diriwayatkan oleh ath-Thabraani dalam as-Shaghiir dan Ibn ‘Uday dalam al-Kaamil, serta aI-Baihaqi pada bab cabang-cabang iman dari Abu Hurairah.
Dan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam:
من ازداد علما ولم يزداد هدى لم يزداد من الله إلّا بعدا
Artinya: “Barangsiapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuknya, niscaya ia tidak mendapat tambahan dari Allah, kecuali kejauhan (dari-Nya).” 21
21 Dalam al-Jaami’ ash-Shaghiir diriwayatkan oleh ad-Dailami dalam musnad al-Firdaus dari Sayyidina Ali, tetapi dengan lafadz: ” Barangsiapa bertambah ilmu tetapi tidak bertambah zuhud dari dunia niscaya ia tidak mendapat tambahan dari Allah, kecuali kejauhan.’
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam juga bersabda :
يؤمر بالعالم على النّار فتندلق أقتاب بطنه فيدور بها في النّر كما يدور الحمار بالرّحا
”Seorang ulama diperintahkan ke neraka, maka keluarlah usus perutnya, lalu ia berputar dengannya dalam api seperti keledai yang berputar mengitari batu penggiling.”
Sesungguhnya ilmu memiliki jenis dan macam yang banyak sekali. Para ulama pun bermacam-macam banyaknya dan memiliki tingkatan serta kedudukan yang berbeda-beda.
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad