al-Imam Ma’ruf al-Karkhi rhm berkata kepada seorang lelaki: “Bertakawakallah kepada Allah SWT, hingga Dia menjadi selalu bersamamu, pembawa ketentraman bagimu, dan menjadi tempat pengaduanmu. Jadikanlah ingat pada kematian sebagai sahabat yang tak akan berpisah darimu. Ketahuilah, sesungguhnya kesembuhan bagi setiap musibah yang menimpamu adalah merahasiakan musibah itu. Karena manusia tidak dapat memberikan manfaat dan mendatangkan bahaya bagimu serta tidak dapat mencegahmu.”
Ma’ruf berkata: “Sesungguhnya dunia bagaikan panci yang mendidih atau jamban yang penuh lalu dibuang.” Beliau berkata: “Jika Allah SWT menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka dibukakan baginya pintu amal dan dikunci pintu perdebatan. Beliau juga berkata: “Ucapan sia-sia seorang hamba menunjukkan kesesatan dari Allah SWT.”
Datanglah seorang pencukur untuk mencukur kumis Ma’ruf, sedangkan beliau selalu bertasbih. Maka sang pencukur berkata: “Tidak mungkin aku akan mencukur kumismu jika engkau bertasbih.” Beliau menjawab: “Engkau adalah orang yang beramal sedangkan aku bukanlah orang yang banyak beramal.”
Abu Abdillah al-Haris bin Asad al-Muhasibi ra berkata: “Kita kehilangan tiga hal yang tidak kita dapatkan lagi. Wajah tampan yang disertai dengan penjagaan diri, ucapan baik yang disertai dengan memegang agama dengan teguh, dan persaudaraan yang baik disertai dengan amanat.”
Beliau ra juga berkata: “Barangsiapa yang menghiasi batinnya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah SWT akan menghiast lahiriahnya dengan usaha dan mengikuti sunnah.”
Sebagaimana firman Allah SWT:
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وإن الله لمع المحسنين
Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhoan kami, benar-benar akan kami tunjukkan pada mereka jalan-jalan kami.” (Qs. al-‘Ankabut ayat: 69).
Beliau berkata: “Jika engkau tak mendengar seruan Allah SWT, bagaimana engkau akan menyambut ajakan-Nya.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad