Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
تركت فيكم واعظين ناطق و صامت، فاما الناطق فكتاب الله، و أما الصامت فالموت
Artinya: “Aku tinggalkan bagi kalian dua penasehat, salah satunya berbicara dan yang lain diam. Adapun yang berbicara adalah kitab Allah SWT, dan yang diam adalah kematian.”
al-‘Irbadh bin Sariyah ra berkata: “Suatu saat Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam memberi nasehat yang menggetarkan hati dan melelehkan air mata kami.” Lalu kami berkata: “Wahai Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam, sepertinya ini adalah nasehat perpisahan, karena itu engkau berwasiat kepada kami.” Kemudian Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda::
أوصيكم بتقوا الله والسمع والطاعة، و ان تأمر عليكم عبد حبشي، و انه من يعش منكم فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء المهتدين عضوا عليها بالتواحد، واياكم ومحدثات. فسير اختلافا كثيرا الأمور، فان كل بدعة ضلالة
Artinya: “Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah SWT, mendengarkan perintah dan mentaatinya, walaupun yang memimpin kalian seorang budak habasyah Sesungguhnya yang masih hidup diantara kalian akan melihat perbedaan (pendapat) yang banyak. Maka bagi kalian sunnahku dan sunnah para khalifah yang berpetunjuk. Berpeganglah dengan teguh padanya. Berhati-hatilah dengan sesuatu yang baru, karena sesungguhnya setiap bid’ah adalah kesesatan.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
كان الموت فيها على غيرنا كتب، وكان الحق فيها على غيرنا وجب، و كان الذي تشيع من الاموات سفر عما قليل الينا راجعون، لوله احداثهم، و تأكل ترائهم، كالا مخلدون من بعدهم، قد نسبتا كل موعظة، و أمنا كل جائحة
Artinya: “Seakan-akan kematian hanya ditentukan untuk selain kita Seakan-akan kebenaran hanya diwajibkan untuk selain kita. Seakan-akan Jenazah yang kita antarkan hanya hanya pergi sebentar dan akan kembali lagi kepada kita. Kita menggali kubur dan memakan harta warisan mereka, seakan-akan kita kekal sepeningal mereka. Telah kita lupakan segala nasehat dan kita merasa aman dari segala bencana yang besar.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad