‘Ammar bin Yasir ra adalah seorang yang banyak berdiam, bersedih dan menangis. Kebanyakan ucapannya adalah meminta perlindungan kepada Allah dari bahaya fitnah. Ketika Abdullah bin Mas’ud ra membangun rumahnya ia berkata kepada ‘Ammar ra: Kemarilah, lihatlah rumah yang telah aku bangun. ‘Ammar pun datang dan melihatnya, sambil berkata: Engkau membangunnya dengan kokoh, lalu berangan-angan jauh, sedangkan kau akan mati dalam waktu yang dekat.
Mu’adz bin Jabal ramenemui Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam, lalu beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bertanya kepadanya: “Bagaimana keadaanmu pagi ini wahai Mu’ad?” Beliau menjawab: Aku bangun di pagi ini dalam keadaan beriman kepada Allah SWT. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda, “Sesungguhnya setiap ucapan ada buktinya dan setiap kebenaran ada hakikatnya. Lalu apalah bukti dari ucapanmu”
Beliau menjawab: “Wahai Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam, tidaklah aku bangun di setiap pagi hari, kecuali aku mengira bahwa aku tidak akan hidup sampai sore hari, dan tidaklah aku di sore hari kecuali aku mengira bahwa aku tidak akan sampai di pagi hari. Tidaklah aku melangkah kecuali aku mengira bahwa aku tidak akan mengikutinya dengan langkah yang lain.”
Seakan-akan aku melihat setiap umat berlutut dipanggil untuk melihat buku catatan amalnya, mereka bersama nabi mereka dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam. Seakan-akan aku melihat hukuman penduduk neraka dan pahala penduduk surga. Lalu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
قد عرفت فألزم
Artinya: “Engkau telah mengetahuinya maka berpegang teguhlah.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad