Permasalahannya jelas dan gamblang serta seluruh bukti bersandar kepada hal ini. Semua dalil pasti melalui riwayat atau logika bersesuaian dengan ini. Maka camkan dan renungkanlah hal itu. Sesungguhnya itu merupakan perkara yang penting dan diisyaratkan oleh Allah SWT pada banyak ayat, sebagaimana firman-Nya:
ومن يدع مع الله إلها آخر لا برهان له به.
Artinya: “Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu.” (Qs. al Mu’minun ayat: 117). Dan firman-Nya:
ما تعبدون من دونه إلا أسـماء سميتموها أنتم وآباؤكـم ما. أنزل الله بها من سلطان
Artinya: “Engkau tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang engkau beserta nenek moyangmu membuat buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu.” (Qs. Yusuf: ayat: 40).
Dan firman-Nya yang menceritakan tentang Ashabul Kahfi:
هؤلاء قومنا اتخذوا من دونه آلهة لولا يأتون عليهم بسلطان بين فمن أظلم ممن افترى على الله كذباً
Artinya: “Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah) mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih dzalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” (Qs al-Kahfi ayat 15).
Jadi orang-orang yang mengakui bersama Allah SWT ada tuhan-tuhan lain, tidak ada bukti atas pengakuannya sedikit pun. Bahkan bukti-bukti yang mereka sampaikan adalah bukti yang batil dan mustahil. Karena itu mereka mengalihkannya pembicaraannya seperti halnya Fir’aun yang terlaknat. Begitu juga Namrudz, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam perdebatannya dengan Nabi Allah Ibrahim as:
ألم تر إلى الذي حاج إبراهيم في ربه أن آتاه الله الملك.
Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan).”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad