Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda:
مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ أَلجَمَهُ اللّٰه بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: “Barang siapa ditanya tentang ilmu lalu ia menyembunyikannya, maka Allah akan memasangkan kepadanya tali kendali dari api di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad.)
Permintaan yang diutarakan dengan lisan adalah sesuatu yang jelas, tapi tidak jauh berbeda dengan permintaan yang diungkapkan oleh keadaan, bahkan boleh jadi sama atau hampir sama. Dikatakan bahwa:
لِسَانُ الْحَالِ أَفْصَحُ مِنْ لِسَانِ الْمَقَالِ
Artinya: “Lisan keadaan lebih jelas daripada lisan ucapan.“4
Jika seorang alim dalam agama Allah swt, pemberi peringatan tentang hari-hari akhirat, atau pendakwah ke jalan Allah swt melihat orang-orang bodoh, orang-orang yang lalai akan akhirat, dan para pencinta dunia, maka tidak ada yang dapat ia perbuat kecuali memberikan penjelasan kepada mereka tentang kewajiban terhadap Allah swt, memerintahkan mereka untuk taat dan melaksanakan perintah-Nya, serta menjauhi maksiat dan tidak mengerjakan larangan-Nya.
Sedangkan ulama yang meninggalkan tanggung jawab, yaitu mereka yang lalai dan mencampur aduk antara kebaikan dengan keburukan. Maka keadaan di atas tidak terpikir oleh mereka, bahkan mungkin tidak pernah terlintas dalam hati mereka. Sebab mereka telah mengikuti orang-orang yang bodoh dalam perbuatan sia-sia, ketidakpedulian, serta dalam perbuatan dan ucapan yang buruk. Meski berpenampilan orang berilmu, tapi mereka tidak beda dengan orang-orang yang bodoh itu. Meski lisan dan penampilan mereka seperti orang ‘alim tapi mereka bukanlah para imam yang memberikan petunjuk, atau pendakwah ke jalan kebaikan, atau pemberi petunjuk ke jalan Allah Penguasa yang Agung. Bahkan terkadang mereka menjadi penyebab keberanian dan kelancangan di kalangan kaum awam, dan menjadi penyebab terjerumusnya mereka pada ucapan dan perbuatan tidak baik sehingga membuat murka Allah swt dan Rasul-Nya. Demikianlah reaksi kaum awam ketika melihat orang yang digolongkan ke dalam ahli ilmu dan agama tapi mengecilkan dan meremehkan urusan penegakan perintah dan kewajiban Allah swt, tidak bersegera dalam melakukan ketaatan, maka boleh jadi semua itu akan menyebabkan mereka menyia-nyiakan dan tidak mempedulikan urusan agama, bahkan mungkin akan menyebabkan mereka berani melakukan perbuatan-perbuatan yang membinasakan dan dosa-dosa yang besar. Maka para ulama yang menyebabkan terjadinya peristiwa ini menjadi pengajak kepada kejahatan dan pemimpin kesesatan, baik mereka menyadarinya atau tidak.
Kami berlindung kepada Allah dari keadaan yang berbalik menjadi buruk dan kemerosotan. Dan kami memohon kepada-Nya keselamatan dari segala mara bahaya dan gangguan bagi kami, orang-orang yang kami cintai, dan kaum muslimin. Kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan tiada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang berbuat dzalim.
4(Kadang-kadang suatu keadaan dapat bercerita sendiri meski tanpa penjelasan)
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad