Tidak dapat dibantah lagi bahwa seseorang yang bermaksiat adalah orang yang lemah imannya. Setiap iman yang belum merasuk ke dalam hati, dan belum menghasilkan amal saleh, pasti tidak akan kuat menghadapi hantaman badai di saat mulai terlihat bayangan Malaikat maut ( ketika hendak mencabut nyawanya) dan dikhawatirkan dia akan berakhir dengan su’ul khatimah (akhir usia yang buruk). Duhai Allah kami berlindung kepada-Mu dari su’Ul khatimah dan memohon kepada-Mu husnul khatimah.
Ucapan seorang yang bermaksiat kepada seorang yang taat, “Sesungguhnya aku beriman kepada Allah sebagaimana dirimu. Kita semua beriman kepada-Nya,” adalah seperti ucapan pohon labu kepada pohon cemara, “Aku pohon dan kau juga pohon.” Dan alangkah eloknya jawaban cemara ketika ia berkata, “Kelak ketika angin musim gugur mulai bertiup, engkau akan tahu bahwa dirimu tertipu dengan menyandang nama pohon. Pada saat itulah akan tercabut akar-akarmu, akan bertebaran daun-daunmu dan akan tersingkaplah ketertipuanmu yang ikut-ikutan menyandang nama pohon sembari melalaikan berbagai hal yang membuat sebuah pohon menancap kuat di tanah. Masihkkah engkau akan mengira dirimu seperti diriku?” Seorang penyair berkata:
وسوف ترى إذا نجلى الغبار أفرس تحتك أم حمار
Saat debu-debu telah menghilang, kau kan tahu Kudakah yang kau tunggangi atau keledai
Demikian pula keadaan seorang yang bermaksiat namun ingin dianggap sama dengan mereka yang taat. Allah Ta’ala mewahyukan:
أم حسب الذين اجترحوا السيئات أن نجعلهم كالذين ءامنوا وعملوا الصلحت سواء محياهم ومماتهم ساءما يحكمون .21
“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? amat buruklah apa yang mereka sangka itu.” (Al-Jatsiah, 45:21)
Apakah sama orang yang beriman kepada Kami, membenarkan Kami, senantiasa memperkuat keimanannya kepada Kami dengan mentaati perintah-perintah Kami, dengan seseorang yang menentang perintah Kami, menyalahi aturan Kami, meremehkan Kami, berani kepada Kami? Coba renungkan dengan pikiranmu yang jernih. Allah mewahyukan:
أم نجعل الذين ءامنوا وعملوا الصلحت كا لمفسدين فى الأرض أم نجعل المتقين كا لفجار .28
“Patutkah kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah pulakah kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?” (Shad, 38:28)
Sumber: Obat Hati 1 Saduran Ceramah Al Habib Umar bin Hafidz