Seseorang yang merawat tubuhnya dan menjaganya dengan mengkonsumsi makanan yang terbaik serta meminum berbagai vitamin yang menyehatkan tidaklah sama dengan dia yang merusak tubuhnya dengan melakukan berbagai hal yang membahayakan dan mengkonsumsi makanan yang beracun. Keduanya tidak dapat disamakan. Yang satu tubuhnya sehat dan kuat, sedangkan yang lain lemah, penuh penyakit dan dekat dengan kematian. Tidak mungkin kita mengatakan tubuh keduanya sama.
Karena itulah, jantung orang-orang arif hampir saja berhenti berdetak karena takut memikirkan sebab-sebab kematian dan tanda-tandanya yang mengerikan, di mana sedikit sekali orang yang dapat bertahan menghadapinya. Takut akan akhir usia yang buruk hampir saja membuat jantung orang-orang arif tersebut berhenti berdetak. Sebab, jarang ada yang selamat menghadapi berbagai bujuk rayu setan pada saat yang sangat genting, yaitu ketika ruh hendak dicabut. Hanya orang-orang yang kuat imannyalah yang akan selamat, yaitu mereka yang imannya sebagaimana tersebut dalam wahyu Allah Ta’ala berikut:
ألم تر كيف ضرب الله مثلا كلمة طيبة كشجرة طيبة أصلها ثابت وفرعها فى السماء .24 . تؤتى أكلها كل حين بإذن ربها ويضرب الله الأمثال
للناس لعلهم يتذكرون .25 . ومثل كلمة خبيثة كشجرة خبيثة اجتثت من فوق الأرض مالها من قرار .26 . يثبت الله الذين ءامنوا بالقول الثابت
فى الحيوة الدنيا وفى الأخرة ويضل الله الظالمين ويفعل الله ما يشاء .27 .
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (Ibrahim, 14:24-27)
Sumber: Obat Hati 1 Saduran Ceramah Al Habib Umar bin Hafidz