Janganlah kalian menyia-nyiakan persahabatan dengan orang-orang mulia, yaitu orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah swt dan Rasul-Nya, mereka adalah orang-orang yang cahayanya berkilauan, sinarnya bergemerlapan. Demi Allah, memisahkan diri dari mereka merupakan suatu kerugian yang sangat besar.
Tidaklah kalian pikir, bahwa kerugian tersebut telah disebutkan oleh pemimpin dari segala pemimpin, yaitu Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda: ‘Celakalah bagi orang yang tidak melilhatku pada hari kiamat.‘
Sesungguhnya orang yang tidak melihat kaum shalihin tidak akan bisa melihat Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, orang yang tidak memandang mereka tidak akan bisa memandang Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dan orang yang tidak menjalin hubungan dengan mereka tidak akan bisa berhubungan dengan NabiMuhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam.
Ketahuilah, bahwa para kaum shalihin adalah bagian dari Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, mereka adalah pewaris Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, mereka adalah para khalifah Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, mereka adalah pemegang sirr Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, merekalah pemegang sirr setelah kemangkatan Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, merekalah pewaris Rahasia an-Nahawiyyah sepeninggal Rasulullah Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, mereka adalah semulia-mulia pewaris Rasulullah Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Diantara mereka itu adalah al-Imam Abdullah bin Alwi al-Haddad ra yang telah disifatkan oleh al-Imam al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi ra dalam bait qashidahnya:
‘Karenanya, sejuklah mata hati NabiMuhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam.
Bagi beliau Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ia adalah sebaik-baik keturunannya, panutan bagi para pengikut.
Ka ‘bah bagi orang yang meniti jalan kebenaran dan merupakan kebanggaan bagi penduduk negerinya.
Nasehat-nasehatnya menebarkan ilmu pengetahuan, kasih sayangnya meliputi semua umat.
Darinyamereka mengambil marifaat dengan sebaik-baik marifaat.’
Dalam kesempatan lain, al-Imam al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi ra menyifatkan al-Imam al-Habib Abdullah bin Alawi alHaddad ra, dalam untaian sya’irnya yang begitu indah:
‘Dialah cucu nabi yang bersambung nasabnya dengan orang-orang mulia yang kemuliaan mereka dikenal oleh para pejuang dan pemberani,
Dialah penyalur asrar dan ilmu kepada keluarga, keturunan, penduduk negerinya bahkan kepada umat generasi sesudahnya.
Maka semua yang berjalan diatas thariqahnya dan menapak tilasi ajarannya, dengannya akan bersinar dengan cahaya beliau yang terang benderang.’
Sumber : Penyeru Ajaran Suci Sang Nabi – Habib Umar bin Hafid