Orang-Orang Yang Celaka (Binasa)
Kelompok pertama adalah kelompok orang-orang yang celaka yang berputus asa dari rahmat Allah, yaitu orang-orang yang dalam perumpamaan sebelumnya dibunuh oleh sang raja. Mereka berputus asa dari memperoleh keridhaan dan kemurahan sang raja. Dan hal ini hanya akan terjadi pada diri mereka yang menentang Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala mewahyukan:
كلا انهم عن ربهم يومئذ لمحجوبون (15) ثم إنهم لصالوا الجحيم (16
Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. Kemudian, Sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. (Al-Muthaffifin, 83:15-16)
Mereka pada hari kiamat pasti akan terhalang dari Tuhan mereka dan terhalang dari apa-apa yang diinginkannya. Mereka pun merasakan kepedihan akibat tidak dapat merasakan nikmatnya keridhaan Allah Ta’ala.
Orang-Orang Yang Disiksa
Tingkatan ini diperuntukkan bagi orang-orang yang menyandang pokok keimanan, yakni mereka tidak mengingkari keberadaan Allah, para Nabi, Malaikat, maupun semua kitab yang diturunkan Allah. Mereka beriman terhadap semua yang datang dari Allah. Hanya saja mereka melalaikan kewajibannya. Mereka melanggar aturan-aturan yang ada. Pokok keimanan adalah tauhid, yaitu bahwa seseorang hanya menyembah Allah. Barang siapa menjadikan nafsunya sebagai tuhannya, maka dia hanya mengesakan Allah dengan lisannya, sedangkan pada hakikatnya dia tidak mengesakan Allah.
Sebenarnya, arti ucapanmu “Tiada Tuhan kecuali Allah” adalah sama dengan makna wahyu Allah berikut:
قل الله ثم ذرهم في خوضهم يلعبون (91
Katakanlah Allah-lah (yang menurunkannya)”. Kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (Al-An’am, 6:91)
Artinya, hendaknya engkau meninggalkan segala sesuatu selain Allah. Sebagaimana wahyu Allah berikut:
إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم الملائكة ألا تخافوا ولا تحزنوا وأبشروا بالجنة التي كنتم توعدون (30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka. Maka malaikat akan turun kepada mereka dengar, mengatakan: “(janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu“. (Fushshilat, 41:30)
Inilah arti “Tiada Tuhan kecuali Allah.”
Berat ringannya siksaan, serta perbedaan lama dan sebentarnya adalah disebabkan oleh dua hal, yaitu:
- Kuat dan lemahnya iman.
- Sering atau jarangnya mengikuti hawa nafsu.
Berat atau ringannya siksa seseorang di Akhirat adalah sesuai dengan kuat lemahnya iman. Sedangkan lama atau sebentamya siksa tersebut adalah sesuai dengan sering atau jarangnya ia mengikuti hawa nafsunya. Dan manusia dalam banyak hal tidak terlepas dari salah satu di antara kedua hal di atas, yaitu lemahnya iman dan mengikuti hawa nafsu. Oleh karena itu. Allah Ta’ala mewahyukan:
وان منكم إلا واردها كان على ربك حتما مقضيا (71) ثم ننجي الذين اتقوا ونذر الضالمين فيها جثيا (72
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Maryam, 19:71-72)
Karena itu pula, orang-orang yang selalu takut kepada Allah dari generasi salaf mengatakan, “Sesungguhnya ketakutan kami adalah karena kami yakin bahwa kami akan mendatangi neraka, dan kami ragu, dapat selamat atau tidak. Sebab, semua orang pasti akan mendatanginya dan hanya orang-orang yang bertakwa yang selamat.” Ketika Hasan Al-Bashri rahimahullah menyampaikan khabar tentang orang yang bakal keluar dari neraka setelah seribu tahun, dan bahwa dia menyeru, “Duhai Yang Maha Penyayang…Duhai Yang Maha Memberi…” maka Sayidina Hasan berkata, “Oh, seandainya orang itu adalah aku. Sebab, ia sudah jelas bebas dari neraka, tidak kekal di dalamnya. Sedangkan aku tidak tahu, aku akan keluar dari neraka atau kekal di dalamnya.” Hati beliau diliputi rasa takut kepada Allah.
Dalam sejumlah Hadis disebutkan bahwa orang yang paling akhir keluar dari neraka adalah sesudah berada di dalamnya selama tujuh ribu tahun. Juga terdapat keterangan yang menunjukkan adanya perbedaan waktu bagi orang yang melewati neraka, antara sekejap mata hingga tujuh ribu tahun. Ada yang sekejap, ada yang dua kejap, ada yang satu jam, ada yang dua jam, ada yang sehari, ada yang dua hari, ada yang setahun ada yang dua tahun dan seterusnya. Sedangkan di dunia ini sekejap pun engkau tidak mampu melewati api walau sekejap. Jika seseorang memberimu sejumlah dolar, dan memintamu untuk membakar satu jari tanganmu beberapa saat saja, tentu engkau akan menolak dan mengembalikan dolarnya. Lalu bagaimana dapat engkau biarkan dirimu terbakar api neraka dengan melakukan berbagai kemaksiatan di dunia ini…..?
Sumber: Obat Hati 1 Saduran ceramah Al Habib Umar bin Hafidz