Kita telah melupakan hakekat kita dihidupkan di alam dunia ini. Kebanyakan kita saat ini hanya saling berebut dan sibuk untuk mencari kedudukan, mengejar pangkat, berebut kekuasaan dan harta di atas bumi yang tidak abadi disisi-Nya. Sedangkan para auliya’ dan shalihin tidak terlena dengan kehidupan dunia, mereka lebih mencintai serta merindukan serta menginginkan pertemuannya dengan Allah swt.
Mereka selalu berjalan di atas rel Rasulullah Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam tanpa menyimpang sedikitpun. Malam mereka ‘dihiasi’ dengan ibadah, mereka bangun malam meninggalkan waktu tidurnya untuk menggapai keridhaan Allah swt. Mereka berdzikir, berdo’a, bermunajat dan ‘bermesraan’ dengan Allah swt Sang Pencipta.
Mereka selalu menjalin hubungan batin dengan Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, diantaranya dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Mereka selalu mengikuti sunnah Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, mengikuti akhlak, adab dan amalan Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam serta menjauhi segala bid’ah.
Mereka beribadah di muka bumi ini dengan tawadhu’, ikhlas dan penuh rasa husnudzhon (berprasangka baik) terhadap Allah swt. Lahir dan batinnya selalu diliputi dengan kerinduan, kenikmatan, keyakinan serta kelezatan untuk beribadah hanya semata kepada dan untuk Allah swt. Beribadahnya bukan saja dalam bentuk amalan lahiriah semata, namun mereka beribadah secara dzahir dan batin.
Sebenarnya kita juga bisa seperti itu, namun yang membedakan antara auliya’ dengan kita adalah mereka dapat merasakan kenikmatan serta kelezatan dalam beribadah di dalam lubuk sanubarinya. Mereka selalu berbaik sangka kepada Allah swt dan seluruh makhluk-Nya, mereka tidak pernah sedikitpun berpaling hatinya dari bertautan dengan Allah swt.
Mereka tidak disibukkan oleh urusan yang bertalian dengan makhluk, karena bagi mereka semua kejahatan yang dilakukan oleh makhluk, baik itu berupa gangguan, godaan kepada mereka itu merupakan ujian Allah swt bagi dirinya. Para auliya’ dan shalihin selalu beri’tikad untuk Allah swt semata. Mereka menanamkan pada hati-hatinya dengan selalu berhusnudzhon kepada makhluk Allah swt.
Mereka bergaul kepada manusia dengan baik sematamata karena Allah swt. Karena apapun sifat dan perangainya, manusia adalah ciptaan Allah swt yang wajib kita hormati dan kita jaga kehormatannya, baik yang beriman maupun yang tidak beriman.
Penyeru Ajaran Suci Sang Nabi – Habib Umar bin Hafidz