Mereka adalah orang-orang yang gemar bertobat, suka menangis, orang-orang yang khusyuk, yang tunduk kepada Allah. Lihatlah bagaimana Sayidina ‘Ali Zainal ‘Abidin yang setiap hari shalat sunah seribu rakaat, tiap malam air matanya berderai, hingga di kedua pipinya ada garis hitam akibat sering menangis karena takut kepada Allah. Renungkanlah, di kedua pipinya ada garis hitam bekas aliran air mata yang mengalir karena takut kepada Allah.
Pada suatu malam, Sayidah ‘Aisyah radhiyaUahu ‘anha melihat Rasulullah menangis dalam shalatnya hingga janggut beliau basah. Selesai shalat beliau berbaring hingga Bilal datang menjumpai beliau memberitahukan waktu Subuh telah tiba. Saat menyaksikan beliau saw sedang menangis, maka Bilal pun berkata, ‘Duhai Rasulullah, apakah engkau masih menangis sedangkan telah diwahyukan kepadamu:
ليغفر لك الله ما تقدم من ذنبك وما تأخر ويتم نعمته عليك ويهديك صراطا مستقيما 2
Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang Telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus. (Al-Fath, 48:2)
Rasulullah saw menjawab, “Hai Bilal, malam ini turun kepadaku beberapa ayat, sungguh celaka seseorang yang membacanya dan tidak merenungkan isinya.” Kemudian beliau membaca ayat-ayat berikut:
إن فى خلق السموات والأرض واختلف اليل والنهار لأيت لأولى الأالباب .190 . الذين يذكرون الله قيما وقعودا وعلى جنوبهم
ويتفكرون فى خلف السموات والأرض ربنا ما خلقت هذا بطلا سبحنك فقنا عذاب النار .191 . ربنا إنك من تدخل النار فقد
اخزيته وما للظلمين من أنصار .192 . ربنا إننا سمعنا مناديا ينادى للإيمن أن امنوا بربكم فأمنا ربنا فاغفرلنا ذنوبنا وكفر عنا
سيئا تنا وتوفنا مع الأبرار . 193 . ربنا وءتنا ما وعد تنا على رسلك ولا تخزنا يوم القيامة إنك لا تخلف الميعاد .194
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, Sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami. Sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, Maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang Telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau, dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.” (Ali ‘Imran, 3:190-194)
Mengapa ketika membaca ayat-ayat di atas engkau tidak menangis? Apakah engkau lebih baik dari Nabi saw? Tidak!!! beliau yang terbaik dari segala makhluk Allah. Beliau dapat menggantikan segala sesuatu, akan tetapi tidak ada sesuatu pun yang dapat menggantikan beliau saw.
Duhai kawan, ingatlah Allah, ingatlah Allah, ingatlah Allah…Apakah engkau kira asma Allah itu sekedar empat huruf yang diucapkan lisan? Permasalahannya jauh lebih besar, jauh lebih dahsyat dari itu…Sesungguhnya DIA adalah Allah…Kuingatkan dirimu, permasalahannya adalah kita berhadapan dengan Allah…
Sumber: Obat Hati Saduran Ceramah Al Habib Umar bin Hafidz