Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah. Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan. Semua pemilik kuasa lemah dan tunduk kepada-Nya. Semua pemilik keagungan tidak ada apa-apanya dan rendah diri di hadapan keperkasaan-Nya. Keperkasaan dan kemuliaan-Nya telah menghancurkan kesombongan para kisra Persia. Kebesaran dan Keagungan-Nya telah memutus tangan-tangan kekuasaan para kaisar Romawi.
Shalawat dan keselamatan yang sempurna semoga dicurahkan kepada junjungan kita, Muhammad, yang telah diturunkan kepadanya cahaya yang sinarnya memancar sehingga seluruh penjuru dunia bersinar terang dengan cahayanya. Semoga shalawat dan keselamatan tersebut Juga dilimpahkan kepada segenap keluarga dan sahabat Rasulullah, yang merupakan kekasih dan orang-orang terdekatnya.
Sungguh, telah menjadi keharusan (bagi saya) untuk menjelaskan ihwal kesombongan dan ujub. Sebab, keduanya termasuk perkara yang sangat merusak.
Mencela Kesombongan (Kibr, Takabbur)
Dia Yang Mahatinggi berfirman, Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkun diri di bumi tanpa alasan yang benar. Dia Yang Mahaperkasa dan Mahamulia berfirman, Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang. Dia Yang Mahatinggi menyatakan, Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala. Dia Yang Mahatinggi berfirman, Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong, Dia Yang Mahatinggi juga menyatakan, Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Tidak akan masuk surga, orang yang mempunyai sekelumit kesombongan di hatinya; dan tidak akan masuk neraka (selamanya), orang yang mempunyai sekelumit iman di hatinya.”
Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam juga pernah bersabda, “Allah Yang Mahatinggi berfirman, ‘Kesombongan adalah selendangku dan keagungan adalah pakaianku. Maka, barang siapa menyertaiku dalam salah satu di antara keduanya, akan Aku lemparkan ia ke Neraka Jahanam!” Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan redaksi tersebut. Abu Dawud meriwayatkannya dengan redaksi, “… akan Aku lemparkan ia ke neraka.” Muslim meriwayatkannya pula dengan redaksi,”… Aku akan mengazabnya.”
Abu Salamah bin Abdurrahman mengisahkan, “Abdullah bin Amru dan Abdullah bin Umar bertemu di Bukit Shafa. Keduanya pun saling berhadapan. Kemudian Ibnu Amru berlalu, sementara Ibnu Umar masih di sana dan menangis. Orang-orang bertanya, ‘Mengapa engkau menangis?’ Ibnu Umar menjawab, ‘Ibnu Amru mengaku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda: ‘Barang siapa mempunyai sepercik kesombongan di hatinya, Allah akan membuatnya merangkak dengan wajah tertelungkup di neraka.’
Sumber : Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Muhlikat Ihya ‘Ulum al-din karya Habib Umar bin Hafidz