YANG disebut moderat adalah melepaskan diri dari hawa nafsu dalam urusan ibadah, konsepsi, pikiran dan hubungan sesama manusia.Sehingga, kepentingan, keinginan dan rasa takut tidak sampai membawa kita melampaui batas atau menyimpang dari jalan yang benar.
وكذ لك جعلنكم أمة وسطا لتكونو شهداء على الناس ويكون الرسول عليكم شهيدا
Artinya: Dan demikian (pula) Aku telah menjadikan kalian (umat Islam), umat yang adil (berada di tengah) agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian... (QS al-Baqarah [2]: 132).
Ayat ini diturunkan di tengah-tengah kumpulan ayat yang menjelaskan tentang pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Kakbah.Bagaimana bisa? Karena, sikap moderat terletak dalam keterlepasan seseorang dari buruknya pengaruh kepentingan, untuk mengikuti kebenaran yang dibawa oleh Utusan Allah yang dipilih. Ketika umat manusia diperintah untuk berpindah kiblat dari Baitul Maqdis ke Kakbah Musyarrafah, maka hal itu terasa berat sekali di hati orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik. Allah berfirman:
سيقول السفهاء من الناس ما ولهم عن قبلتهم التي كانوا عليها قل لله المشرق والمغرب يهدى من يشاء إلى صرط مستقيم {142
Artinya: Orang-orang yang kurang akal-nya di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Milik Allah-lah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”.(QS al-Baqarah [21:142)
Setelah itu Allah berfirman: Lalu, berfirman:
وكذ لك جعلنكم أمة وسطا
Artinya: …dan Aku tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Aku mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. (QS al-Baqarah [21:143).
Lalu, berfirman:
وما جعلنا القبلة التى كنت عليها الا لنعلم من يتبع الرسول ممن ينقلب على عقبيه
Artinya: … dan Aku tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Aku mengetahui (maksudnya: menampakkan pengetahuan-Ku mengenai) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot (QS al-Baqarah [2]: 143).
Orang-orang kafir di muka bumi ini telah mengeksploitasi kata terorisme, ektremisme, fundamentalisme dan lain sebagainya untuk menyudutkan orang-orang Islam. Di antara mereka ada yang angkuh ada yang hati-hati, ada jujur ada yang terperangkap oleh jerat kepentingan, ada yang betul-betul bodoh dan ada yang kadang memiliki sedikit pengetahuan. Mereka menyudutkan orang-orang Islam itu adalah karena kesalahan mereka dalam memahami dan melaksanakan segala perintah dan kewajiban syariat yang suci ini. Kekeliruan yang menyebabkan semua ini adalah karena meresapnya pandangan sesat, pemahaman yang salah dan pola pandang menyimpang terhadap pikiran beberapa golongan dan kelompok di tubuh umat Islam.
وما جعلنا القبلة التى كنت عليها الا لنعلم من يتبع الرسول ممن ينقلب على عقبيه وإن كانت لكبيرة إلا على الذين هد ى الله
Artinya: … dan Aku tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Aku mengetahui (maksudnya: menampakkan pengetahuan-Ku mengenai) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. (QS al-Baqarah [2]: 143).
Ya Allah bimbinglah kami dengan petunjuk-Mu.
ربي إن الهدى هداك وايا # تك نور تهدي بها من تشاء
Artinya:
Tuhan, petunjuk yang sejati adalah petunjuk-Mu.
Dan, ayat-ayat-Mu adalah cahaya yang memberi petunjuk kepada orang yang Engkau kehendaki.
Ingatlah, kita sangat membutuhkan petunjuk dari Tuhan kita agar kita tahu bagaimana menjalani hidup ini, berangkat dari titik tolak yang baik dan tidak kembali kecuali dengan membawa kebaikan lahir batin bagi diri kita, di dunia dan akhirat.
Sumber : Agama Moderat
Terj. Alwasathiyah fil-Islam
Karya Al Habib Umar bin Hafidz