Yang kami maksud dengan seseorang wajib menyesal adalah dalam pengertian seperti ini. Kami tidak bermaksud bahwa kamu harus menciptakan penyesalan dan kesadaran tersebut. Sebab, pengetahuan, penyesalan, perbuatan, kehendak dan kemampuan, semunya merupakan ciptaan Allah Akan tetapi dengan penuh hikmah AllAh telah mengatur bahwa perbuatan yang satu akan menimbulkan hal lain dan begitu setertusnya, bukannya perbuatan yang satu menciptakan yang lain. Tiada pencipta selain Allah.
AIlah SWT mewahyukan:
يأيهالناس اذكروا نعمة الله عليكم هل من خلق غير الله يرزقهم من السماء والأرض لا إله إلاالله فأنى تؤفكون .3
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain Dia; Maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? (Fathir, 35:3)
Akan tetapi Allah telah mengatur, wujudnya sesuatu itu setelah terlaksana yang sesuatu yang lain, pengaturan Allah yang sangat mengagumkan. Jika engkau tanam benih yang baik, di tanah yang baik, kemudian pengairannya baik, maka tumbuhlah bibit itu menjadi sebuah tanaman yang baik. Bukan kamu yang menumbuhkannya, bukan pula air yang menumbuhkannya, bukan pula benih itu yang menumbuhkannya, bukan pula tanah yang menumbuhkannya. Allah mewahyukan:
أفرءيتم ما تحرثون .63 . ءانتم تزرعونه أم نحن الزرعون .64
Maka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam Kamukah yang menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya? (Al-Waqiah, 56:63-64)
Maha Suci Allah yang Maha Agung. Tanah tidaklah menciptakan benih, dan benih tidak menciptakan tanaman, begitu pula air tidak menciptakan tanaman tersebut. Yang menciptakan semua itu adalah Allah. Begitu pula dalam permasalahan tobat dan lain sebagainya.
Kenyataan bahwa seorang hamba memiliki kebebasan untuk memilih untuk melakukan atau tidak melakukan tidaklah bertentangan dengan pernyataan kami bahwa semua itu merupakan ciptaan Allah. Bahkan kebebasan untuk memilih itu sendiri merupakan salah satu ciptaan Aliah. Kemampuanmu untuk memilih merupakan ciptaan Allah. Allah Ta’ala mewahyukan:
إنا هدينه السبيل إما شاكرا وإما كفورا .3
Sesungguhnya kami Telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (Al-Insan, 76:3)
من كان يريد العاجلة عجلنا له فيها من نشاء لمن نريد ثم جعلنا له جهنم يصلها مذموما مدحورا .18 . ومن أراد الأخرة وسعى لها سعيها وهو
مؤمن فأولئك كان سعيهم مشكورا .19
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi). Maka kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, Maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (Al-Isra’, 17:18-19)
Kehendak dan pilihan merupakan ciptaan Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala mewahyukan:
قل فلله الحجة البلغة فلوشاء لهد كم أجمعين
Katakanlah: “Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; Maka jika dia menghendaki, pasti dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya“. (Al-An’am, 6:49)
Sumber: Obat Hati 1 Saduran Ceramah Al Habib Umar bin Hafidz