PUJIAN DARI PARA NABI
Diriwayatkan oleh Al Imam Al Hakim dan disohihkan Al Imam Al Baihaqi dari sahabat Abu Hurairah: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam berjumpa dengan arwah para nabi dan rasul, kemudian mereka memuji kepada Allah. Berkata Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, “segala puji bagi Allah yang menjadikanku sebagai Kholil-Nya (sahabat-Nya) dan memberiku kerajaan yang agung dan menjadikanku laksana umat yang kembali kepada Allah dan menjadikanku panutan yang diikuti dan telah menyalamatkanku dari api sehingga menjadikannya bagiku dingin dan penuh kedamaian.”
Nabi Musa ‘alaihis salam memuji kepada Allah,“Segala puji bagi Allah yang telah berfirman kepadaku secara langsung dan menjadikan kehancuran fir’aun dan keselamatan Bani Israil karena sebab perjuangan tanganku, dan menjadikan sekelompok dari umatku sebagai petunjuk akan kebenaran dan dengan kebenaran mereka berbuat adil.”
Nabi Daud ‘alaihis salam memuji kepada Allah, “Segala puji bagi Allah yang menjadikan untukku kerajaan yang agung dan melunakkan besi dan menundukkan untukku gunung-gunung yang bertasbih dan juga burung, dan memberikanku hikmah dan Fashl Al Khithob.”
Nabi Sulaiman ‘alaihis salam memuji kepada Allah, “Segala puji bagi Allah yang menundukkan untukku angin, menundukkan kepadaku syaitan-syaitan, mereka bekerja untukku apa yang aku mau dari membangun gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring seperti kolam dan periuk-periuk yang kokoh, dan mengajariku bahasa burung dan memberikanku segala macam kemuliaan dan menundukkan kepadaku tentara syaitan dan burung, dan memuliakanku dari segala hamba-hamba-Nya yang beriman, dan memberikan kepadaku kerajaan yang agung yang tidak pantas untuk seorangpun setelah aku, dan menjadikan kerajaanku bersih tidak ada hisab dan hukuman.”
Nabi Isa bin Maryam ‘alaihi salam memuji pada Allah, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku sebagai Kalimat-Nya (kalimat-Nya, Nabi Isa diciptakan Allah dengan kalimat “Kun Fa Yakun”) sebagai tanda kebesaran-Nya,dan menjadikan perumpaanku seperti Nabi Adam, Allah menciptakannya dari tanah dan Allah katakan: “jadilah, maka terjadi (Kun Fa Yakun).” Dan segala puji bagi Allah yang telah mengajarkanku ilmu Al Kitab, hikmah, Taurat, dan Injil, dan menjadikanku penyembuh penyakit buta dari lahir dan penyakit belang, aku mampu menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Allah mengangkatku, menyucikanku, dan melindungi aku dan ibuku dari syaitan yang terkutuk, maka tidak ada celah bagi syaitan untuk mengganggu kami.”
Setelah itu, setiap nabi dan rasul ‘alaihimus salam memuji kepada Allah dengan pujian yang indah atas anugrah yang Allah khususkan untuk mereka. Kemudian berkata Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam, “kalian semua telah memuji Allah, dan aku pun akan memuji Allah atas karunia yang Allah khususkan kepadaku.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam memulainya dengan mengucapkan, “Segala puji bagi Allah yang telah mengutusku sebagai rahmat untuk alam semesta dan menyeluruh ke seluruh manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan. Menurunkan kepadaku Al Qur’an yang di dalamnya terdapat penjelasan tentang segala sesuatu. Menjadikan umatku sebaik-baiknya umat yang pernah ada, menjadikan umatku sebagai umat moderat dan menjadikan umatku sebagai golongan awal (yang masuk surga) dan golongan akhir (yang lahir ke muka bumi). Segala puji bagi Allah yang telah melapangkan dadaku, menghapus dariku dosa-dosaku, meninggikan sebutanku, dan yang menjadikanku pembuka dan penutup. Maka berkata Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, ”Dengan semua ini, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam mengungguli kalian wahai para nabi”.
Para nabi dan rasul saling berbicara dan berdiskusi tentang perkara hari kiamat. Merekapun bertanya kepada Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan beliau menjawab, “saya tidak tahu menahu tentang waktu dan saatnya.” lalu mereka kembali bertanya kepada Nabi Musa, beliau menjawab,”aku tidak tahu menahu tentang waktu dan saatnya.” Mereka pun bertanya kepada Nabi Isa ‘alaihis salam dan beliau menjawab, ”Adapun waktu terjadinya, sungguh tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Dan dari apa yang telah sampai kepadaku bahwasanya ketika Dajjal keluar dan aku membawa dua bilah pedang, ketika Dajjal melihatku dia akan meleleh seperti melelehnya timah, dan Allah akan membinasakannya ketika ia melihatku, hingga pada saat itu bebatuan pun akan berkata: ”Wahai muslim di bawahku ada seorang kafir bersembunyi maka kemarilah dan bunuhlah dia, dan Allah akan membinasakan mereka semua. Kemudian kembalilah para manusia ke tempat masing masing. Dan pada saat itu keluarlah Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun berbondong bondong dari tempat-tempat yang tinggi memasuki kota-kota. Tidak mereka datang ke suatu tempat kecuali mereka hancurkan dan bumi hanguskan dan mereka tidak melewati air kecuali mereka meminumnya hingga habis, sehingga seluruh manusia mengadu kepadaku, lalu akupun berdoa kepada Allah atas mereka, maka Allah hancurkan mereka dan binasakan mereka semua, sampai bumi menjadi busuk karena bau bangkai busuk mereka. Kemudian Allah pun turunkan hujan lebat yang membawa bangkai mereka sampai ke laut. Dan dari apa yang sampai kepadaku bahwa jika hal itu semua sudah terjadi maka waktu kedatangan hari kiamat hanya tinggal seperti keluarga yang menunggu perempuan hamil tua, tidak tau kapan mengagetkan mereka dengan kelahirannya di malam atau di siang hari.”
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam merasakan dahaga yang amat sangat. Maka Jibril pun datang dengan gelas berisi arak dan gelas berisi susu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam memilih susu. Jibril berkata kepadanya, “engkau memilih Fitrah (kesucian), jikalau engkau meminum arak maka umatmu akan menyimpang dan tidak ada yang mengikutimu melainkan sedikit.” Di dalam riwayat yang lain, gelas tersebut ada tiga, yang ketiga di dalamnya berisi air, Jibril berkata padanya, “kalau kau meminumnya maka umatmu akan tenggelam.” Riwayat lain menyebutkan yang ketiga itu berisi madu pengganti dari air.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam melihat di samping kiri Shokhrahk (batu yang diatasnya sekarang dibangun Qubbah Ash Shokhrakh) bidadari-bidadari surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam memberi salam kepada mereka lalu mereka menjawab salamnya, dan beliau menyapa mereka dan mereka menyambut sapaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam.