Politik Negosiasi Bagian 3
Tidak hanya sampai disitu, pemuka-pemuka Quraisy mencoba untuk kembali melakukan penawaran seperti yang dilakukan Utbah ibn Rabi’ah Mereka beramai-ramai mendatangi Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam untuk menawarkan kursi kepemimpinan dan harta, lebih dari itu, mereka juga menawarkan obat karena mengira Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dirasuki jin.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menolak semua tawaran itu dengan bersabda, “Aku sama sekali tidak menderita (kesurupan) seperti yang kalian katakan. Yang kusampaikan kepada kalian bukan untuk mengejar harta, kehormatan, maupun kekuasaan. Allah telah mengutusku sebagai Rasul kepada kalian, Dia telah menurunkan sebuah kitab kepadaku dan memerintahkan aku untuk menjadi pembawa berita gembira dan pembawa peringatan sehingga aku pun menyampaikan semua risalah dari Tuhanku dan kunasihati kalian, Jika kalian menerima yang kusampaikan itu, maka itulah bagian kalian di dunia dan akhirat. Akan tetapi, jika kalian menentang apa yang kubawa itu, maka aku akan bersabar dengan ketetapan Allah, sampai Allah menetapkan hukum atas diriku dan diri kalian,”
Orang-orang musyrik itu berkata, engkau tidak bersedia menerima apa pun dari yang kami tawarkan, maka engkau tentu tahu bahwa tidak ada seorang pun yang lebih sempit tanah tempat tinggalnya, lebih sedikit airnya, dan lebih susah hidupnya dibandingkan kami semua. Maka, mintalah Tuhanmu yang telah mengutusmu agar Dia memperjalankan semua gunung-gunung yang telah membuat sempit tempat tinggal kami; agar Dia menerbitkan sungai-sungai seperti Sungai Syam dan Irak; agar Dia membangkitkan kembali leluhur kami, salah satunya Qushayy ibn Kilab, sebab dia seorang syekh yang jujur sehingga kami dapat bertanya kepada mereka semua tentang apa yang kaukatakan; apakah benar atau sesat. Dan, agar Tuhanmu membuatkan untukmu taman-taman, istana-istana, dan berbagai perbendaharaan berupa emas dan perak yang dapat membuatmu tidak membutuhkan apa-apa lagi. iika engkau dapat memenuhi permintaan kami, maka kami akan memercayaimu. Kami akui kedudukanmu di hadapan Allah, dan bahwa Dia telah mengutusmu sebagai rasul-Nya, sebagaimana engkau katakan.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda kepada orang-orang musyrik itu, “Aku tidak akan melakukan (itu semua), dan aku juga bukan orang yang meminta kepada Tuhanku semua itu.”
Orang-orang musyrik itu kembali berkata kepada Rasululiah, “Kami dengar yang memberitahumu tentang semua ini adalah seorang laki-laki asal Yamamah yang disebut ‘Ar-Rahman’. Demi tuhan, kami tidak akan beriman kepada Ar-Rahman untuk selamanya. Sungguh kami telah memaafkan engkau, wahai Muhammad, dan demi tuhan kami tidak akan membiarkan dirimu begitu saja berdakwah, sampai kami binasa atau engkau membinasakan kami”
Setelah berkata begitu, orang-orang musyrik itu pun pergi meninggalkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam.
Sumber : Fiqih Sirah karya Asy Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi