Serangan dan Siksaan Kafir Quraisy Terhadap Rasulullah Bagian 1
Kaum kafir Quraisy terus memusuhi Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dan para sahabat. Berbagai serangan mereka lancarkan. Salah satunya seperti diriwayatkan Abdullah ibn Amr ibn Ash ra, la berkata, “Ketika Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam shalat di Hijir Ismail, tiba-tiba Uqbah ibn Abi Mu’ith datang, kemudian langsung melilitkan kainnya ke leher beliau hingga tercekik. Beruntung Abu Bakar ra segera datang. la langsung merengkuh bahu Uqbah sambil mendorongnya menjauhi Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Abu Bakar ra, Ia berkata, “Apakah kalian akan membunuh seseorang hanya karena ia berkata, ‘Tuhanku adalah Allah?” (HR. Al-Bukhari).
Riwayat lain dinukil oleh Abdullah ibn Umar Ia berkata, “Ketika Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam sedang bersujud dengan dikelilingi beberapa orang kafir Quraisy, tiba-tiba Uqbah ibn Abi Mu’ith datang sambil membawa jeroan onta, kemudian melemparkannya ke atas punggung Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Beliau pun tidak mengangkat kepala Fathimah ra. datang dan menyingkirkan kotoran itu dari punggung beliau seraya menegur si pelaku,” (HR Al-Bukhari).
Selain itu, orang-orang kafir Quraisy juga sering menghina dan mencaci Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam setiap kali melintas di dekat mereka.
Sebuah riwayat yang dinukil Imam Ath-Thabari dan lbnu ishaq menyatakan bahwa ada seorang kafir Quraisy yang menaburkan debu ke kepala Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ketika lewat di dekat Mekah. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, pulang ke rumah dengan kepala penuh debu. Sambil menangis, salah seorang putri Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, membersihkan debu tersebut. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Wahai putriku, janganlah engkau menangis. Sesungguhnya Allah selalu menjaga ayahmu.’
Sebagaimana Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, para sahabat juga mengalami berbagai bentuk penyiksaan sehingga di antara mereka ada yang tewas, buta, atau carat Hal ini disebabkan, mereka tidak rela melepaskan agama Islam yang diyakininya.
Membahas penyiksaan yang dihadapi para sahabat cukup panjang. Meskipun demikian, dalam kesempatan ini, kami ingin mengetengahkan sebuah riwayat yang dinukil Imam AI- Bukhari dari Khabbab ibn Arat. la berkata, “Suatu ketika aku mendatangi Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam yang sedang bertelekan di atas selimut yang dilipat persis di bawah naungan Ka’bah. Pada saat itu, kami sudah sering menerima siksaan yang dilakukan orang-orang musyrik. Maka aku pun berkata kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, Wahai Rasulullah, tidakkah kau bersedia mendoakan Allah untuk kami?’ Wajah Rasulullah memerah, Tidak lama kemudian bersabda, ‘Sungguh, orang-orang sebelum kalian ada yang tubuhnya disisir dengan besi hingga daging mereka mengelupas. Akan tetapi, semua itu tidak membuat mereka berpaling dari agama Allah. Sungguh Allah akan menuntaskan semua perkara ini sampai kelak seorang pengendara berani melakukan perjalanan dari Sana’a ke Hadramaut tanpa ada yang ditakuti selain Allah’
Sumber : Fiqih Sirah karya Asy Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi