Dakwah Rasulullah SAW secara Terang-terangan Bagian 1
Ibnu Hisyam berkata, Laki-laki dan perempuan berbondong-bondong masuk Islam. Di kota Mekah, gaung agama ini semakin terdengar dan banyak dibicangkan orang. Maka dari itu, Allah pun memerintahkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam untuk berdakwah secara terang-terangan serta mengajak manusia mematuhi perintah dan menempuh jalan Allah Swt.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam mulai berdakwah secara terang-terangan setelah tiga tahun diangkat sebagai rasul. Allah Swt. Berfirman, ‘Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik,” (QS Al-Hijr [15] 94).
Allah Swt juga berfirman, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadop orang-orang yang mengekutimu, yaitu orang-orang yang beriman,’ (QS Asy-Syu’ara [26]: 214-215).
Pada saat itu juga, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam langsung melaksanakan perintah Tuhannya Tidak tanggung-tanggung, untuk menjawab perintah, “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik,’
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam langsung mendaki Bukit Shafa Di sana beliau berseru lantang, “Wahai Bani Fihr Wahai Bani Ad .!” Orang-orang ramai berdatangan ke Safa Mereka yang tidak dapat hadir mengirim seseorang untuk mencari tahu, ada apakah gerangan Muhammad mengumpulkan masyarakat Quraisy
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Bagaimana sikap kalian jika sekarang kukatakan bahwa di sebuah lembah ada seekor kuda yang akan datang kepada kalian. Apakah kalian akan mempercayaiku?”
Orang-orang kafir menjawab, “Tentu, tak sekali pun kami mengetahui kau berdusta.”
Lebih lanjut Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, Sekarang aku memberi peringatan kepada kalian akan datangnya siksa yang pedih “
Tiba-tiba Abu Lahab memotong ucapan seraya berseru, “Celakalah engkau, wahai Muhammad. Untuk inikah engkau mengumpulkan kami?”
Ketika itu, turunlah firman Allah yang berbunyi, “Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa,’ (QS Al-Lahab [111]: 1)
Setelah turun dari Bukit Shafa, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, kembali memenuhi perintah Allah, ‘Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat,” (QS Asy-Syu’ara` [26]: 214). Oleh karena itu, beliau kumpulkan semua keluarga dan kerabat dekatnya, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Wahai Bani Ka’b ibn Luayy, selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai Bani Murrah ibn Ka‘b, selamatkanlah diri kalian dan api neraka Wahai Bani Abdu Syams, selamatkanlah dan kalian dari api neraka Wahai Bani Abdu Manaf, selamatkanlah diri kalian dori api neraka. Wahai Bani Abdul Muthallib, selamatkanlah dan kalian dari api neraka. Wahai Fathimah, selamatkanlah dirimu dari api neraka karena aku tidak akan berarti apa pun dari hadapan Allah bagi kalian, sementara kalian memiiki hubungan rahim yang akan aku sambungkan,” (HR. Muttafaq ‘alaih dengan lafal dari Imam Muslim).
Sumber : Fiqih Sirah karya Asy Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi