Tahapan Dakwah Islam di Masa Rasulullah SAW Bagian ke-3
- Orang-orang yang pertama memeluk Islam dan hikmah di balik keislaman mereka yang mendahului sahabat lain.
Sejarah membuktikan, mayoritas orang-orang yang pertama memeluk Islam berasal dari kalangan fakir miskin. Apa gerangan hikmah di balik itu? Apa rahasia di balik berdirinya Daulah Islamiyah yang justru disokong oleh orang-orang lemah seperti mereka?
Jawabannya, fenomena yang dialami dakwah Islam ini umum terjadi pada semua dakwah yang diserukan para nabi dan rasul, terutama di masa-masa awal. Bukankah kita mengetahui bahwa jauh sebelum masa Rasulullah, orang-orang kafir pernah menghina Nabi Nuh as. karena para pengikutnya berasal dari kalangan bawah?
Allah Swt. mengabadikan ucapan kaum kafir itu dalam firman-Nya, “Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, ‘Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja
(QS Hud [Il]: 27).
Demikian pula Fir’aun melihat bahwa para pengikut Musa as. adalah orang-orang lemah yang dianggap rendah. Akan tetapi, setelah menuturkan kisah kehancuran Fir’aun dan para begundalnya, Allah Swt. Menyatakan,
“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’ aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka,” (QS Al-Aral [7]:137).
Hal yang sama juga dilakukan kaum Tsamud terhadap nabi mereka, Shaleh as. Kalangan pembesar menentang dakwah Nahi Shaleh, sementara yang banyak mengikuti ajarannya adalah kalangan akar rumput. Allah Swt. berfirman tentang mereka,
” Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yangdianggap lemah yang telah beriman di antara mereka, ‘Tahukah kamu bahwa Shaleh diutus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?’ Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk tnenyampaikannya.’ Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu” (QS Al-A’raf [7]: 75-76).
Rahasia di balik semua itu bahwa salah satu hakikat agama Allah yang dibawa para nabi dan rasul ialah untuk membebaskan umat manusia dari penindasan yang dilakukan sesama. Selain itu, mengalihkan ketundukan mereka terhadap kekuasaan manusia kepada kekuasaan Allah Swt. Hakikat inilah yang ditakuti semua orang yang mengaku tuhan, menguasai manusia, dan para diktator. Sebaliknya, hakikat inilah yang paling ditunggu oleh kelompok lemah, mereka yang termarjinalkan, dan orang-orang yang diperbudak oleh sesama. Oleh karena itu, setelah Islam datang, reaksi pertama yang datang adalah pembangkangan para penguasa dan orang-orang yang mengaku tuhan. Di sisi lain, sambutan luar biasa hangat dari mereka yang lemah dan dihinakan.
Sumber : Fiqih Sirah karya Asy Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi