Hendaknya engkau bersabar. Karena sabar adalah pengendali segala urusan. Bagaimanapun juga engkau harus memilikinya selama engkau hidup di dunia ini. Karena ia termasuk budi pekerti dan hiasan yang baik.
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
يا يها الذ ين ء ا منوا استعينوا با لصبروالصلوة انالله مع الصبرين
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”(Qs. al-Baqarah ayat: 153).
Dalam firman-Nya yang lain:
و جعلنا منهم أئمة يهدون بأمرنا لما صبروا
Artinya: ‘Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka (QS. as-Sajadah ayat: 84).
Dalam ayat-Nya yang lain. Allah SWT berfirman:
إنما يوفى الصبرون أجرهم بغير حساب
Artinya: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Qs. az-Zumar ayat: 10).
Mengenai hal ini. Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
الصبر أمير جنود المؤمن
Artinya: “Sabar pemimpin tentara seorang mukmin.”
Dalam Hadits lain. Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
في الصبر على ما تكره خير كثير
Artinya: “Bersabar terhadap sesuatu yang engkau benci terdapat kebaikan yang banyak.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwasannya Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berwasiat kepada al-lmam Ibnu Abbas ra:
و اعلم أن النصر مع الصبر و أن الفرج مع الكرب وأن مع العسر يسرا
Artinya: “Ketahuilah bahwasannya pertolongan itu datang setelah kesabaran. Setelah kesusahan datanglah jalan keluar dan sesungguhnya sesudah kesulitan datanglah kemudahan.”
Ketahuilah bahwa kebahagiaan tergantung pada perolehan kedekatan diri kepada Allah SWT. Dan kedekatan ini tergantung pada mengikuti kebenaran dan menjauhi kebatilan selamanya. Jiwa manusia memang sudah menjadi wataknya membenci kebenaran dan cenderung kepada kebatilan.
Barangsiapa yang keinginannya memperoleh kebahagiaan, maka ia akan selalu membutuhkan kesabaran terkadang mengajak diri untuk mengikuti kebenaran dan terkadang memaksanya menjauhi kebatilan.
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad