Kewajibanmu adalah meyakini bahwa segala perbuatan Allah SWT sangatlah tepat dalam bentuk yang tidak ada yang lebih sempurna. lebih adil dan lebih utama darinya. Inilah hukum ridha terhadap perbuatan Allah SWT secara global adapun secara terperinci.
Sesungguhnya setiap perkara yang ada padamu terbagi menjadi dua macam:
1.Ada yang melekat pada dirimu. Diantaranya adalah, kesehatan dan kekayaan. Pada bagian ini tidak bisa tergambarkan kekecewaan, kecuali apabila engkau melihat orang yang lebih diutamakan darimu dalam hal ini.
Maka kewajibanmu adalah ridha terhadap apa yang telah Allah SWT bagikan untukmu dari segi bahwa Allah SWT berhak melakukan apa saja yang Dia kehendaki dalam kekuasaan-Nya atau dari segi bahwa Allah SWT telah memilihkan yang terbaik untukmu dan paling sesuai dengan keadaanmu, hal ini pandangan yang lebih sempurna.
2.Ada yang tidak melekat padamu. Diantaranya adalah, musibah, penyakit dan bencana. Dalam hal ini haram bagimu untuk kecewa ataupun tidak terima akan hal ini, justru yang lebih sempurna bagimu adalah engkau ridha dan menerimanya, kalau engkau tidak mampu, maka bersabarlah dan pasrahlah.
Dalam hal ini Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
اعبد الله تعالى بالرضا فإن لم تسطع ففي الصبر على ما تكره خير كثير
Artinya: “Sembahlah Allah SWT dengan keridhaan, jika engkau tidak bisa, maka dalam bersabar atas apa yang engkau benci terdapat banyak kebaikan.”
Dan tidak tergolong dalam keridhaan sama sekali perasaan tenang yang dialami oleh sebagian orang-orang bodoh tatkala mereka melakukan kemaksiatan dan meninggalkan kewajiban. Karena perbuatan maksiat dan meninggalkan ketaatan termasuk perkara yang dibenci oleh Allah SWT. Ialu bagaimana ia bisa ridha dengan sesuatu yang tidak diridhai oleh Allah SWT.
Dalam hal ini Allah SWT berfirman:
إن تكفروا فإن الله غني عنكم و لا يرضى لعباده الكفر و إن تشكروا يرضه لكم
Artinya: “Jika dirimu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan imanmu ,dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hambanya Dan jika engkau bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu,bagimu kesyukuranmu itu.‘(QS az-Zumar ayat 7).
Sesungguhnya orang yang miskin ini ridha atas dirinya sendiri, akan tetapi ia merasa bahwa ia telah ridha atas Allah SWT Sedangkan antara ridha terhadap Allah SWT dan terhadap diri sendiri sangat bertolak belakang dan tidak dapat berkumpul di satu tempat.
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad