Hendaknya engkau ridha terhadap semua ketentuan Allah swt yang ditetapkan kepadamu. Karena sesungguhnya ridha terhadap takdir termasuk hasil yang paling mulia dari cinta dan ma’rifat. Ketahuilah bahwa hal itu sudah menjadi sifat seorang pecinta. ia akan rela terhadap setiap perbuatan kekasihnya yang manis maupun yang pahit. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah Hadits:
من لم يرض بقضائي و لم يصبر على بلائي فليلتمس ربا سواي
Artinya: “Barangsiapa yang tidak ridha atas ketentuan-Ku dan tidak bersabar atas ujian-Ku, maka sebaiknya ia mencari Tuhan selain-Ku.’
Dalam hal ini, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
إن الله إذا أحب قوما ابتلاهم فمن رضي فله الرضا و من سخط فله السخط
Artinya: “Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha silahkan ridha dan barangsiapa yang marah silahkan marah.”
Kewajibanmu wahai mukmin adalah mengetahui dan meyakini bahwa Allah SWT yang menuntun serta menyesatkan, membahagiakan dan mencelakakan, mendekatkan dan menjauhkan, memberi dan mencegah, menurunkan dan mengangkat, memberi manfaat serta membuat bahaya.
Jika engkau telah mengetahuinya dan mengimaninya, maka kewajibanmu janganlah memprotes Allah SWT terhadap apapun yang Allah SWT perbuat secara dzahir maupun batin. Janganlah engkau protes secara lisan seperti ucapanmu kenapa demikian dan untuk apa hal ini? Tidaklah sebaiknya demikian! Dosa apa yang menyebabkan si fulan tertimpa hal ini!
Lalu siapakah yang lebih bodoh daripada orang yang memprotes Allah SWT dalam kuasa-Nya dan menentang-Nya dalam kerajaan-Nya? Sedangkan orang tersebut menyadari bahwa Allah SWT Yang Maha Esa dalam penciptaan makhluk-Nya dan pengaturan mereka. Allah SWT melakukan apa yang Dia SWT kehendaki dan menentukan apa yang Dia SWT kehendaki.
Allah SWT berfirman:
لا يسئل عما يفعل وهم يسئلون
Artinya: “Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai.” (QS al-Anbiyaa’ ayat: 3).
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad