Pada tahun kesebelas dari kenabian, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam memperkenalkan diri kepada suku-suku Arab di luar Mekah, sebagaimana biasa beliau lakukan setiap musim haji. Ketika berada di Aqabah, sebuah tempat pelontaran jumrah yang terletak antara Mina dan Mekah, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bertemu dengan sekelompok orang dari suku Khazraj.55
55Mereka terdiri atas enam orang laki-laki yaitu As’ad ibn Zararah, ‘Auf ibn Harits, Rafi’ ibn Malik, Quthbah ibn Amir, Uqbah ibn Arnir, dan Jabir ibn Abdullah.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bertanya kepada mereka, “Siapakah gerangan kalian?”
“Kami dari suku Khazraj” jawab mereka.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bertanya lagi, “Apakah termasuk yang tinggal dekat orang Yahudi?”
“Ya,” jawab mereka.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bertanya lagi, “Sudikah kalian duduk bersama kami di sini sebentar? Aku ingin menyampaikan sesuatu.”
“Tentu saja,” jawab mereka.
Setelah semua duduk, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyeru mereka ke jalan Allah Swt., mengenalkan mereka dengan Islam, dan membacakan di hadapan mereka beberapa ayat Al-Qur’an.
Rupanya, salah satu sebab yang melapangkan hati mereka untuk menerima Islam adalah kebiasaan orang-orang Yahudi yang tinggal bersama mereka. Yang mereka tahu, bangsa Yahudi adalah Para ahlul kitab dan memiliki banyak pengetahuan. Uniknya, setiap kali terjadi perselisihan antara. mereka dengan orang-orang Yahudi, mereka selalu berkata, “Seorang nabi akan segera diutus dan kini masanya telah tiba. Kami pasti akan mengikutinya dan kami akan menghabisi kalian seperti dulu bangsa ‘Ad dan Iram dibinasakan.”
Ketika Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam mengajak mereka untuk memeluk Islam, orang-orang Khazraj itu saling berpandangan satu sama lain seraya berkata, “Demi Allah, kalian pasti tahu bahwa dialah sang nabi yang dijanjikan di depan kalian oleh orang-orang Yahudi. Maka, jangan sampai mereka mendahului kalian untuk (mengikuti)nya.”
Orang-orang Khazraj itu pun menyambut seruan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam untuk memeluk Islam. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami telah meninggalkan kaum kami ketika mereka sedang berseteru. Semoga denganmu Allah berkenan mempersatukan mereka semua. Kini kami akan menemui dan menyeru mereka terhadap perkara (agama) yang kau sampaikan ini. Kami akan menunjukkan kepada mereka bahwa kami telah menerima agama ini. Jika benar Allah Swt. berkenan menyatukan mereka, maka tidak ada seorang pun yang lebih mulia darimu.”
Setelah berjanji akan kembali menemui Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam di tahun berikutnya, mereka beranjak pergi meninggalkan tempat itu.56
————–
56Diriwayatkan antara lain oleh Ibnu Ishaq dari Ashim ibn Umar dari para tetua kaumnya. Lihat Sirah Ibnu Hisyam, 1/428.
Sumber : Fiqih Sirah karya Asy Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi