Hendaknya engkau menjalankan segenap kewajiban dan menjauhi segala hal yang telah diharamkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. serta juga memperbanyak segala amalan sunnah. Sesungguhnya jika engkau melakukannya ikhlas karena Allah SWT, maka engkau akan sangat dekat kepada Allah SWT
Dan engkau akan diberi pakaian cinta, yang mana saat itu seluruh gerak-gerikmu dan tingkah lakumu karena Allah SWT dan dengan Allah SWT. Itulah anugerah kewalian. bahkan anugerah khilafah. Hal ini telah disebutkan oleh Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dalam sebuah hadits qudsi:
ما تقرب الي عبدي بشيئ احب الي مما افترضت عليه ولايزال عبدي يتقرب الي بالنوافل حتى احبه فإذا احببته كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشى بها فبي يسمع وبي يبصر وبي يبطش وبي يمشى ولئن سألني لأعطينه ولئن استعاذني لأعيذنه وما ترددت في شيئ انا فاعله ترددي في قبض نفس عبدي المؤمن يكره الموت وانا اكره مسائته ولابد له من الموت
Artinya: ‘Dan hamba-Ku tiada mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang Aku fardhukan kepadanya. Dan hamba-Ku tiada henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya.
Apabila Aku mencintainya, maka Aku adalah telinganya, yang dengannya ia mendengar. Aku adalah matanya yang dengannya melihat Aku adalah tangannya yang dengannya ia menyentuh, dan Aku adalah kakinya yang dengannya ia berjalan, Maka dengan-Ku ia mendengar. dengan-Ku ia melihat, dengan-Ku ia menyerang dan dengan-Ku ia berjalan.
Jikalau ia minta kepada-Ku sungguh Aku akan memberinya dan apabila ia meminta perlindungan kepada-Ku sungguh Aku melindunginya, dan Aku tidak merasa ragu pada apapun yang Aku lakukan seperti keraguan-Ku dikala mencabut nyawa hamba-Ku mukmin yang benci kematian sedangkan Aku tidak ingin menyakitinya, tetapi sudah semestinya ia meninggal.’
Lihatlah isi kandungan rahasia dan ilmu dari hadits qudsi ini. Tidaklah hamba yang telah diberi taufik ini bisa mencapai tingkatan yang tinggi itu. Apa saja yang ia sukai juga disukai Allah SWT dan apa saja yang ia benci juga dibenci Allah SWT, kecuali dengan menjalankan apa yang diwajibkan atasnya dan memperbanyak amalan sunnah hanya untuk mendekatkan diri disisi-Nya.
Maka dari itu, berlomba-lombalah jika memang engkau memiliki semangat untuk mencapai tingkatan orang-orang yang sempurna dan berharap untuk mencapai derajat orang-orang yang besar. Sesungguhnya jalan sudah terang dihadapanmu dan cahayanya sudah nampak dihadapanmu.
Ketahuilah, bahwa Allah SWT dengan karunia-Nya dan rahmat-Nya telah menjadikan amalan sunnah sebagai perekat dan pelengkap kekurangan yang ada pada amalan wajib. Akan tetapi kekurangan ini tidak dapat ditambal kecuali dengan amalan sunnah yang sejenis, seperti shalat dengan shalat. puasa dengan puasa.
Ibadah fardhu adalah dasar utama, sedangkan amalan sunnah mengikutinya. Orang yang mengerjakan ibadah fardhu dan menjauhi perbuatan haram, akan tetapi ia tidak melakukan amalan sunnah. masih lebih baik keadaannya daripada orang yang banyak melakukan amalan sunnah tetapi ibadah fardhunya tidak beres.
Oleh karena itu janganlah engkau berpaling dari ibadah fardhu karena sibuk menjalankan amalan sunnah. Ketahuilah bahwa engkau akan terkena dosa sebab meninggalkan fardhu dan Allah SWT tidak akan mengabulkan ibadah sunnahmu. Sehingga jikalau diumpamakan seperti orang yang sibuk menuntut ilmu yang tidak wajib baginya.
Namun ia tidak menuntut ilmu yang wajib dzahirnya atau batinnya, dan seperti orang yang tidak bekerja sedangkan ia mampu untuk bekerja, ia sibuk mengerjakan ibadah sunnah dan membiarkan keluarganya mengemis di tengah jalan, maka bandingkanlah kedua perumpamaan ini dengan hal lain yang semisalnya.
Ketahuilah sesungguhnya engkau tidak dapat melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya juga mengerjakan amalan sunnah yang telah Allah SWT tetapkan bagimu yang dapat mendekatkan dirimu kepada-Nya kecuali melalui pintu ini. maka engkau harus mencarinya. Dalam hal ini. Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
طلب العلم فريضة على كل مسلم
Artinya: “Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.’
Dengan ilmu engkau akan mengenal perkara yang wajib adalah wajib, perkara yang sunnah adalah sunnah, perkara yang haram adalah haram. Dengannya engkau juga akan mengetahui bagaimana menunaikan kewajiban dengan benar dan melakukan sunnah serta juga meninggalkan perkara yang haram. Jadi bagaimanapun juga engkau membutuhkan ilmu. Ingatlah, bahwa kebahagianmu di dunia dan di akhirat terletak pada ilmu dan pengamalannya.
Ketahuilah bahwa yang menyembah Allah SWT tanpa dasar ilmu, maka bahaya yang mengenai dirinya karena ibadahnya lebih banyak daripada manfaat yang ia hasilkan karena ibadah itu. Berapa banyak ahli ibadah bersusah payah menjalankan ibadah, sedangkan ia juga terus bermaksiat. Ia memandang perbuatannya sebagai ketaatan atau bukan suatu kemaksiatan.
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad