Hendaknya engkau bertaubat dari segala dosa yang kecil maupun yang besar, yang nampak maupun yang tersembunyi. Karena taubat adalah langkah pertama yang dipijakkan seorang hamba dalam perjalanan moralnya. Dan hal itulah yang merupakan dasar dari seluruh maqam dan Allah SWT mencintai orang-orang yang bertaubat.
Dalam hal ini Allah SWT berfirman:
إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين (222
Artinya: ‘Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Qs. al-Baqarah ayat: 222).
Dalam ayat-Nya yang lain. Allah SWT berfirman:
وتوبوا إلى الله جميعا أيه المؤمنون لعلكم تفلحون (31
Artinya: ‘Dan bertaubatlah kalian sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar kalian beruntung” (Qs an-Nuur ayat; 31)
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
التائب من الذنب كمن لاذنب له
Artinya: ‘Orang yang bertaubat dari dosa, laksana orang yang tidak berdosa.”
Ketahuilah bahwa taubat tidak akan sah tanpa disertai meninggalkan dosa itu, penyesalan atas perbuatannya dan tekad yang bulat untuk tidak mengulangi kembali selama hidupmu.
Orang yang sungguh-sungguh dalam bertaubat memiliki beberapa tanda. Diantaranya adalah hati yang pilu, banyak menangis, selalu taat, serta menjauhi teman-teman yang jahat, dan tempat-tempat kemaksiatan.
Janganlah engkau menekuni maksiat yang mana engkau melakukan dosa kemudian engkau tidak segera bertaubat. Kewajiban seorang mukmin adalah menjaga dirinya dari kemaksiatan yang kecil maupun yang besar, seperti ia menjaga dirinya dari api yang membakar, air yang menelenggamkan dan racun yang mematikan.
Artinya, ia tidak memilih dosa, tidak berniat melakukannya, tidak membicarakannya sebelum terjadi dan tidak bergembira setelah itu terjadi. Jikalau ia telah terjerumus didalamnya, maka ia harus menutupinya, membencinya, dan segera bertaubat darinya.
Hendaknya engkau memperbaruhi taubat dan segera melakukannya setiap waktu. Karena dosa semakin banyak, sedangkan seorang hamba dalam keadaan dzahir dan batinnya tidak pernah terlepas dari berbagai macam kemaksiatan, meskipun tingkah lakunya baik, lurus jalannya.
Sudah cukup menjadi contoh bagimu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam yang merupakan nabi yang ma’sum ” dan memiliki kesempurnaan yang mutlak. Meskipun demikian, beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam tetap bertaubat kepada Allah SWT dan beristighfar kepadanya setiap hari lebih dari tujuh puluh kali. Hendaknya engkau memperbanyak istighfar pada tengah hari dan di tengah malam, terutama menjelang masuknya waktu Subuh.
Dalam hal ini, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
من لزم الإستغفار جعل الله له من كل هم فرجا , ومن كل ضيق مخرج , ورزقه من حيث لا يحتسب
Artinya: “Barangsiapa yang melazimi istighfar, maka Allah akan Menjadikan baginya solusi dari segala kesusahan, jalan keluar dari segala kesempitan dan memberinya rezeki dari tempat yang tiada terduga-duga.’
Perbanyaklah membaca:
رب اغفرلي وتب علي إنك أنت التواب الرحيم
Artinya: “Wahai Tuhan, ampunilah aku dan perkenankanlah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’
Dahulu para sahabat menghitung bacaan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dari doa ini dalam sekali duduk hampir mendekati seratus kali. Doa tersebut adalah doa Nabi Allah Yunus as:
لا اله الا انت سبحانك اني كنت من الظالمين
Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim.’
Telah diriwayatkan bahwa doa ini adalah al-Ismullah al-A’dzam, yang mana tidak dibaca oleh orang yang kesusahan pastilah Allah SWT akan mengangkat kesusahannya.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
فاستجبنا له ونجيناه من الغم وكذلك ننجي المؤمنين (88
Artinya: ‘Maka kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.’ (Qs. al-Anbiyaa’ ayat: 88).
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad
Subhanalloh..