Hendaknya engkau memaafkan mereka yang bersalah, menghalalkan dalam hati hartamu yang telah diambil oleh mereka. Karena engkau akan mendapatkan hasilnya di timbangan kebaikanmu. Tidak sepantasnya engkau mendapatkan bagian pahala dari mereka sedangkan mereka mendapatkan bagian hukuman darimu.
Dalam hal ini. Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah ditanya:
كم يغفر للرقيق في كل يوم ؟ قال : سبعون زلة
Artinya: ‘Berapa kali sebaiknya seorang budak dimaafkan setiap harinya?” beliau menyatakan: ‘Tujuh puluh kesalahannya.’
Bentuk pemaafan ini hanya pada perkara yang berkaitan dengan urusan pribadimu, sedangkan yang berkaitan dengan hak Allah SWT, maka tidak boleh ada toleransi di dalamnya.
Berilah perhatian khusus kepada kalangan wanita dari keluargamu dengan lebih menjaga dan memperhatikan keadaan mereka. Karena mereka adalah orang-orang yang kurang akal dan agamanya. Ajarkanlah kepada mereka hukum haid, kewajiban mandi, wudhu, shalat, puasa, hak-hak suami, dan lain sebagainya.
Sebagian orang yang bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya, maka pemimpin bertanggung jawab penuh atau apa yang ia pimpin. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
إن الله يأمر بالعدل والاحسان
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan”.(Qs. an-Nahl ayat: 90).
Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
اللهم من ولي من أمتي شيئا فرفق بهم فارفق به ومن شق عليهم فاشقق عليه
Artinya: “Siapapun yang memimpin suatu urusan umatku lalu ia berlemah lembut terhadap mereka, maka berlemah lembutlah terhadapnya dan barangsiapa yang memberatkan mereka, maka perberatlah ia”.
Baginda Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
ما من وال يموت يوم يموت وهو غاش لرعيته الا حرم الله عليه الجنة
Artinya: “Setiap pemimpin yang meninggal dalam keadaan menipu rakyatnya melainkan Allah akan mengharamkan surga atasnya”.
Hendaknya engkau berbakti kepada kedua orang tua, karena hal ini termasuk kewajiban yang paling utama. Janganlah engkau mendurhakai mereka, karena hal itu termasuk dosa yang terbesar.
Dalam hal ini. Allah SWT berfirman:
وقضى ربك ألا تعبدوا الا اياه وبالوالدين إحسانا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar engkau jangan menyembah selain Dia dan hendaklah engkau berbuat baik pada ayah dan ibumu dengan sebaik-baiknya.” (Qs. al-Israa’ ayat: 23).
Dan di ayat yang lain Allah SWT berfirman:
في عامين أن اشكرلي ولوالديك الي المصير (14
Artinya: “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(Qs. Luqman ayat: 14)
Lihatlah bagaimana Allah SWT menggabungkan perintah berbakti kepada mereka dengan mengesakan-Nya, juga berterima kasih kepada mereka dengan bersyukur kepada-Nya. Oleh karena itu, hendaknya engkau selalu menyenangkan mereka dan mentaati perintah mereka selama bukan perbuatan dosa.
Dan hendaknya engkau menjauhi larangan mereka selagi bukan perkara wajib yang harus dilakukan. Hendaknya engkau lebih mengutamakan mereka daripada dirimu dan lebih mendahulukan kepentingan mereka daripada kepentinganmu. Serta termasuk perbuatan durhaka engkau menyakiti mereka dengan menghentikan bantuan kepada mereka Ialu bagaimana dengan berwajah muram terlebih-lebih membentak mereka.
Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
يوجد ريح الجنة من مسيرة ألف عام ولا يجده عاقا ولا قاطع رحم ولا شيخ زان ولا مسبل إزا ره خيلاء إنما الكبرياء لله رب العالمين
Artinya:”Bau surga bisa tercium dari jarak perjalanan seribu tahun tetapi ia tidak dapat tercium oleh pendurhaka, pemutus tali silaturrahmi, orang tua yang berzina, dan orang yang menurunkan sarungnya (di bawah mata kaki) karena mencari ketenaran. Sesungguhnya kesombongan hanyalah milik Allah Tuhan alam semesta”.
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad