Hendaknya engkau berlaku adil terhadap orang yang berada dalam pimpinanmu secara khusus dan umum. Serta juga menjaga mereka dengan sempurna dan selalu memperhatikan mereka. Karena Allah SWT akan menanyaimu tentangnya dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas rakyatnya.
Dan yang aku maksud dengan yang berada dalam pimpinanmu secara khusus adalah ketujuh anggota tubuhmu, yaitu lisan, pendengaran, pengelihatan, perut kemaluan, tangan dan kaki. Sesungguhnya anggota tubuh ini adalah tanggung jawab yang Allah SWT bebankan padamu dan amanat yang Allah SWT percayakan padamu.
Maka sudah seharusnya engkau menggunakannya untuk berbuat taat dan menahannya dari kemaksiatan. Karena sesungguhnya Allah SWT menciptakannya semata-mata agar engkau gunakan untuk mentaati-Nya dan ia termasuk kenikmatan Allah SWT terbesar yang Dia SWT berikan kepadamu.
Diantara cara mensyukurinya adalah engkau menggunakannya untuk mentaati-nya bukan engkau gunakan untuk menentang-Nya. Apabila engkau mengabaikan hal ini dan tidak melakukannya berarti engkau telah mengingkari nikmat Allah SWT.
Dan kalau saja Allah SWT tidak menundukkan anggota tubuh ini untuk mentaatimu pasti engkau tidak akan mampu menggunakan salah satu darinya untuk bermaksiat kepada Allah SWT. Setiap anggota tubuh dengan keadaannya ia akan berkata kepadamu dikala engkau hendak bermaksiat: “Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah SWT dan janganlah engkau memaksaku untuk melakukan apa yang Allah SWT haramkan atasku”.
Jika engkau menggunakan untuk bermaksiat kepada Allah SWT ia akan kembali berkata kepada Allah SWT: “Wahai Tuhan sungguh aku telah melarangnya tetapi ia tidak mau mendengar dan aku terbebas dari perbuatannya.” Bahkan kelak engkau akan berdiri dibadapan Allah SWT lalu anggota tubuhmu bersaksi untukmu atas perbuatan baikmu dan ia berbalik menuntutmu atas kemaksiatanmu di hari pembalasan kelak.
Sebagaimana firman Allah SWT:
استجيبوا لربكم من قبل ان يأتى يوم لا مردله من الله ما لكم من ملجإ يومئذ وما لكم من نكير (47
Artinya: “Patuhilah Tuhan kalian sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)”.(Qs. asy-Syuura ayat: 47).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah SWT berfirman:
يوم لا ينفع مال ولا بنون (88) إلا من اتى الله بقلب سليم (89
Artinya: “(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.“(Qs. asy-Syu’araa’ ayat: 88 – 89).
Dan yang aku maksudkan dengan yang dibawah pimpinanmu secara umum adalah orang-orang yang Allah SWT jadikan sebagai tanggunganmu, yaitu anak, isteri dan budak. Ketahuilah, bahwa mereka semua termasuk tanggung jawabmu. Kewajibanmu adalah membimbing mereka untuk melakukan apa yang Allah SWT wajibkan atas mereka dan meninggalkan kemaksiatan yang Dia SWT haramkan atas mereka.
Hindarilah mentoleransi mereka dalam meninggalkan perkara wajib atau melakukan perbuatan haram. Serulah mereka kepada perkara yang membawa kebahagiaan mereka di akhirat. Didiklah mereka dengan baik dan jangan engkau tanamkan rasa cinta dunia di hati mereka. Karena dengan demikian, engkau telah berbuat jahat kepada mereka.
Bahkan telah diriwayatkan bahwa isteri dan anak seseorang akan bergelantungan memeganginya dihadapan Allah SWT dan mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya orang ini tidak pernah mengenalkan kami akan kewajiban kami mengenai hak-Mu, maka hukumlah dia untuk kami.”
Hendaknya engkau memperlakukan mereka secara adil dan penuh kasih sayang, adapun memperlakukan mereka secara adil. Artinya engkau memenuhi hak-hak mereka yang telah Allah SWT wajibkan atasmu seperti memberi nafkah, pakaian dan perlakuan yang baik. Termasuk keadilan yang wajib adalah engkau melarang mereka untuk saling mendzalimi satu sama lain dan engkau menghukum orang yang mendzalimi mereka.
Telah disebutkan dalam sebuah Hadits:
إن العبد يكتب جبارا وما يملك إلا أهل بيته
Artinya: “Sesungguhnya seorang hamba akan ditulis sebagai seorang yang kejam sedangkan ia tidak memiliki apa-apa kecuali keluarganya saja.” Yaitu ia mendzalimi mereka.
Adapun arti penuh kasih sayang adalah engkau tidak terlalu membebani mereka dalam menuntut hak-hakmu yang Allah SWT wajibkan atas mereka. Berlaku lemah lembut terhadap mereka, berbudi pekerti yang baik terhadap mereka dan terkadang bercanda ria dengan mereka selama tidak ada unsur perbuatan dosa hanya sekedar untuk menghilangkan ketakutan dan kebencian mereka tetapi tetap menjaga wibawa dan kehormatan.
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad