Menurut Ibnu Ishaq, dari kebun milik Utbah ibn Rabi’ah itulah Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam meninggalkan Thaif untuk kembali ke Mekah Setibanya di sebuah tempat bernama Nakhlah, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, melakukan shalat malam. Pada saat itu, lewatlah beberapa Jin, sebagaimana difirmankan Allah Swt, Jin-jin itu mendengarkan bacaan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Setelah Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam shalat para jin itu kembali kepada kaumnya untuk menyampaikan berita bahwa mereka sudah beriman dan menyambut panggilan dari sesuatu yang mereka dengar.
Berkenaan dengan bangsa jin ini, Allah Swt. telah berfirman,
“Dan (ingatlah ) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, ‘Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)’ Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, ‘Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih,”‘ (QS Al-Ahqaf [46) 29-31).
Allah Swt. juga berfirman, “Katakanlah (hai Muhammad), ‘Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur’an), lalu mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan,” (QS AI-Jin (72): 1).
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam kembali ke Mekah bersama Zaid ibn Haritsah ra. Kala itu Zaid berkata, “Bagaimana mungkin engkau akan kembali kepada mereka, wahai Rasulullah, padahal mereka telah mengusirmu?”
Rasulullah menjawab, “Wahai Zaid, sesungguhnya Allah telah menjadikan jalan keluar dari apa yang kau lihat. Sesungguhnya Allah akan menolong agama-Nya dan menunjukkan nabi-Nya.”
Kemudian Rasulullah mengirim seorang laki-laki dari kalangan Khuza’ah untuk menemui Muth’im ibn Adi dan menyampaikan bahwa dirinya akan masuk Mekah di bawah jaminan keamanan dari Muth’im. Muth’im pun mengabulkan permohonan itu dan masuklah Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ke kota Mekah.’
Sumber : Fiqih Sirah karya Asy Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi