Janganlah engkau menggangu seorang muslim atau mencelanya tanpa alasan yang benar. Dalam hal ini Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
من آذى مسلما فقد آذاني ومن آذاني فقد آذى الله
Artinya: ‘Barangsiapa yang menyakiti seorang muslim berarti ia telah menyakitiku dan barangsiapa yang telah menyakitiku berati ia telah menyakiti Allah
Mengenai hal ini, Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
سباب المؤمن فسوق وقتاله كفر
Artinya: ‘Mengejek seorang mukmin adalah perbuatan fasik sedangkan membunuhnya termasuk kekafiran.‘
Janganlah engkau melaknat seorang muslim atau seekor hewan atau benda mati atau bahkan seseorang sekalipun ia kafir kecuali jika engkau telah memastikan bahwa ia mati dalam keadaan kafir seperti Fir’aun dan Abu Jahal atau engkau yakin bahwa rahmat Allah SWT tidak akan mengenainya sama sekali seperti iblis
Karena telah diriwayatkan bahwa kata-kata laknat apabila lelah keluar dari seorang hamba ia akan naik ke langit lalu pintu-pintu langit tertutup untuknya kemudian ia turun ke bumi dan pintu-pintu bumi juga tertutup baginya lalu ia mendatangi orang yang terlaknat itu, maka jika ia mendapatinya memang pantas untuk dilaknat ia akan menimpanya dan kalau tidak ia akan kemhali kepada orang yang mengucapkannya.
Hendaknya engkau menyatukan hati orang-orang beriman dan menebarkan kasih sayang diantara mereka dengan menampakkan kebaikan dan menutupi keburukan mereka.
Hendaknya engkau mendamaikan orang-orang yang bertikai. Karena mendamaikannya berpahala besar melebihi pahala ibadah sunnah seperti shalat dan puasa terutama apabila mendamaikan antara seorang bapak dan anaknya, seorang anggota keluarga dengan kerabatnya.
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
إنما المؤمنون إخوة فأصلحوا بين أخويكم
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara keduanya.” (Qs. al-Hujurat ayat: 10).
Janganlah engkau merusak hubungan diantara sesama dengan mengadu domba, membicarakan keburukannya dan hal-hal lain yang menyebabkan perpecahan karena hal itu termasuk dosa yang amat besar disisi Allah SWT.
Adapun mengadu domba adalah memindahkan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk membuat perpecahan diantara mereka. Dalam hal ini, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
لا يدخل الجنة نمام
Artinya: Tidak akan masuk surga seorang pengadu domba.”
Dalam Haditsnya yang lain, Baginda Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
أبغضكم إلى الله تعالى المشاؤون بين الأحبة بالنميمة المفرقون بين الإخوان
Artinya: ‘Orang yang paling dibenci oleh Allah diantara kalian adalah yang selalu mengadu domba diantara orang-orang yang saling kasih sayang yang membuat perpecahan diantara saudara-saudara.‘
Sedangkan ghibah adalah engkau membicarakan seseorang dengan sesuatu yang ia benci dikala ia tidak ada di tempat andaikan ia ada di tempat itu pasti tujuanmu adalah untuk menghinanya meskipun hal ini terwujud melalui ucapan atau isyarat atau tulisan.
Mengenai hal ini, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
كل المسلم على المسلم حرام دمه وماله وعرضه
Artinya: “Setiap muslim atas muslim lainnya diharamkan darahnya, hartanya dan kehormatannya.”
Dalam Hadits lainnya. Baginda Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
الغيبة أشد من الزنى
Artinya: “Perbuatan ghibah lebih berat dan berzina.”
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad