Pertanyaan:
Mengapa kita ucapkan shalawat dan salam untuk Nabi dan apa arti ucapan itu?
Jawab:
Allah swt memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar membaca shalawat dan salam untuk Nabi. Firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penghormatan kepadanya. ” (al-Ahzab: 56)
Dari segi bahasa, arti shalat ialah doa Arti secara umum, yaitu satu tindak laku, gerak dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Kita berdoa untuk orang yang kita harapkan agar diberi kebaikan. Kalau pemberi itu orang yang mengucap doa, tentunya akan segera diterima permintaannya. Di sini yang Allah berikan adalah rahmat. Itulah arti doa Allah dan malaikat.
Firman-Nya.
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan ‘ kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (al-Ahzab: 43)
Shalawat Allah berarti rahmat Shalawat malaikat pasti terkabul, sebab malaikat suci, tidak pernah menolak perintah dan melanggar larangan. Dan shalawat Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berarti ketenangan kepada umatnya.
Firman Allah:
وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“…… Dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya doa kamu itu (menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (at-Taubah: 103)
Jadi, kalau kita mengucap shalawat kepada Rasulullah yakni untuk kebaikan kita sendiri, bukan kebaikan Rasulullah. Sebab kebaikan terhadap Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam adalah untuk umatnya.
‘Apabila kita ucapkan satu kali, yang berbalik kepada kita (kebaikan) sepuluh kali.” (Hadits)
Apabila kita memohon kedudukan tinggi dan mulia serta syafaat bagi Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, yang beruntung adalah kita (umat Islam), sebab kelak di akhirat Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam diberi hak syafaat yang penggunaannya untuk seluruh umat Islam.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi